TRIBUNNEWS.COM - Tak terhitung banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari alamnya, budayanya, hingga orang-orangnya. Hal tersebutlah yang menjadikan bumi pertiwi begitu kaya dan istimewa. Salah satunya seperti sebuah desa yang terletak di timur Indonesia, yaitu Desa Watuhadang.
Menghampar seluas 7.050 hektar, desa yang terletak di Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menyimpan berbagai potensi yang kaya dari alam hingga budaya lokalnya.
Kerajinan tenun menjadi kebanggaan utama dari desa ini beserta para penenun yang terus bersama melestarikan budaya ini. Selain kerajinan tenun, Desa Watuhadang menjadi destinasi wisata dengan keindahan alam yang luar biasa berkat keunikan topografinya, yaitu savana yang meluas di dataran dan perbukitan.
Kepala Desa Watuhadang Rihart Watuwaya mengungkapkan, “Berawal dari ingin mempertahankan budaya tenun, ternyata kami melihat potensi lain yang juga menarik di mata wisatawan. Siapa sangka aktivitas penduduk kami sehari-hari bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.”
Tergabung sebagai salah satu peserta dalam Program Desa BRILiaN 2022, Desa Watuhadang menjadi desa dengan inisiatif pemberdayaan yang terus berkembang. Hal ini dilakukan warga Desa Watuhadang bersama Tabungan BRI Simpedes, BRI yang mendorong pengembangan desa melalui praktik kepemimpinan desa yang unggul serta kerja sama yang kuat untuk memaksimalkan potensi desa lewat budaya lokal dan keindahan pariwisatanya.
Dukungan Tabungan BRI Simpedes tidak hanya dalam dalam permodalan, namun juga turut serta mendampingi dan memberikan pelatihan kepada para penduduk Desa Watuhadang yang mayoritas penduduknya menggantungkan mata pencaharian utama pada kerajinan tenun sukses mendorong desa ini untuk terus menggali potensinya.
Hasil kerajinan tangan Desa Watuhadang pun berkembang pesat berkat kerja sama antara masyarakat setempat dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di Watuhadang, yaitu BUMDes Nduma Luri yang didirikan pada tahun 2017. BUMDes tersebut berperan memfasilitasi usaha kreatif di desa, utamanya dalam proses produksi hingga pemasaran, baik lokal maupun nasional.
Sementara itu, warga yang tergabung dalam BUMDes bertanggung jawab memasarkan produk tenun ini kepada penduduk lokal, wisatawan yang berkunjung, pasar lokal, serta pameran-pameran.
Dalam mendukung transaksi digital, BUMDes Nduma Luri juga berperan aktif sebagai AgenBRILink, sehingga BUMDes dapat membantu dan menyediakan akses keuangan digital untuk berbagai kebutuhan masyarakat.
Inovasi jadi kunci pengembangan usaha kain tenun desa Watuhadang
Sejak berdiri pada tahun 2017 lalu, BUMDes Nduma Luri dapat terus berkembang dan berinovasi dengan memaksimalkan teknologi yang ada, disertai dengan bantuan dari BRI. Kini, para pengrajin tenun sudah bisa menjajakan kain tenun yang dibuat dengan lebih mudah tanpa menggunakan uang kertas atau secara cashless.
“Kegiatan sudah tidak menggunakan uang tunai, melainkan pembayaran bisa dilakukan dengan metode QRIS melalui aplikasi seperti BRImo,” ujar Rihart.
Ia mengungkapkan bahwa pembinaan yang didapatkan dari BRI memang dibutuhkan untuk mendorong inovasi UMKM. Tak hanya itu, BRI juga membantu pembinaan melalui evaluasi dan pelatihan berkala yang menambah pengetahuan mengembangkan usaha tenun dan wisata desa.
Rihart pun menyebut bahwa Desa Watuhadang dapat meraih 10 besar Desa BRILian dalam penghargaan Nugraha Karya 2022 berkat pendampingan terus menerus dari BRI, inovasi, serta semangat transformasi untuk bisa menjadi destinasi yang bukan hanya dikenal wisatawan, namun lebih dari itu, membawa kebaikan untuk seluruh lapisan masyarakatnya.
Terbaru, Rihart mengungkapkan bahwa BUMDes Nduma Luri akan memperluas pasar kain tenun dengan mempromosikan hasil produksinya melalui media sosial.
“Kami sedang dalam tahap pengembangan untuk mempromosikan. Hasil kerajinan tenun dari masyarakat bisa dikenal lebih luas lagi dalam hal ini kami sebagai perangkat desa lebih dulu mempromosikan lewat media sosial. Kami melayani dengan sepenuh hati seperti BRI,” ujarnya.
Selain itu, Rihart juga menegaskan bahwa Desa Watuhadang akan terus mengembangkan potensi pariwisata secara kolektif bersama para warga desa dan tokoh adat.
Penasaran ingin mengetahui lebih lanjut tentang Desa Watuhadang dengan warisan budaya serta keindahan alamnya? Saksikan kisah lengkapnya di Petualangan BRILiaN The Series 3 Episode 1 yang tayang di kanal YouTube Kompas TV pada link berikut ini (TBA).
Dipandu oleh host Dion Wiyoko, Petualangan BRILiaN The Series 3 akan menghadirkan beragam cerita inspiratif dari berbagai penjuru lokasi di Indonesia.
Melalui perjalanannya, Dion akan berkeliling ke berbagai tempat dan bercerita sambil mengajak penonton untuk menyusuri keindahan alam, budaya lokal, dan hal menarik lainnya.