Pembangunan piramida ini berlangsung selama berabad-abad, mengalami empat fase konstruksi utama dan sembilan modifikasi.
Setiap fase mencerminkan gaya arsitektur pada masanya, dengan pekerjaan awal yang mirip dengan kota Teotihuacán yang terletak tidak jauh dari sana.
Fase signifikan pertama dimulai sekitar tahun 200 SM, dengan dasar seluas 10 meter persegi.
Selama berabad-abad, tahap lain menambahkan perluasan yang lebih tinggi dan lebih lebar, sering kali dilengkapi dengan kuil di puncaknya.
Sekitar 1.000 tahun setelah pekerjaan dimulai, penambahan terakhir dilakukan.
Pada akhirnya, Piramida Besar Cholula memiliki tinggi 66 meter dan dasar seluas 300 x 315 meter, menurut Heritage Daily.
Sebagai pusat penting bagi komunitas, piramida ini juga berfungsi sebagai tempat pemakaman.
Selama 150 tahun terakhir, sisa-sisa ratusan jenazah telah digali di sana.
Beberapa dari jenazah ini merupakan pemakaman biasa, sementara yang lain dianggap sebagai pengorbanan, termasuk beberapa tengkorak anak-anak, yang dikirim sebagai utusan ke dunia setelah untuk meminta akhir dari kemarau.
Namun tidak lama setelah selesai dibangun, Piramida Cholula hampir sepenuhnya ditinggalkan.
Kejatuhan Era Klasik dan Kebangkitan Kolonialisme
Pada suatu waktu di paruh kedua milenium pertama Masehi, dengan alasan yang tidak diketahui, populasi Cholula menurun drastis dan piramida ini, untuk sebagian besar, ditinggalkan.
Seiring waktu, piramida tersebut menghilang di bawah vegetasi liar hingga tampak seperti bukit besar.
Ia dikenal sebagai Tlachihualtepetl, yang berarti "gunung buatan tangan" dalam bahasa Nahuatl, bahasa Uto-Aztekan.