Selain di Jepang, banyak yang juga mengenal versi Korea dari taiyaki yang disebut bungeoppang (roti ikan mas).
Kudapan ini diperkenalkan di Korea pada masa penjajahan Jepang tahun 1930-an, dan menjadi populer di tahun 1960-an karena harganya yang terjangkau.
Seperti taiyaki di Jepang, bungeoppang juga menjadi simbol musim dingin di Korea.
Mengapa Taiyaki Berbentuk Ikan?
Ikan tai melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di Jepang.
Dalam mitologi dan cerita rakyat Jepang, ikan ini sering menjadi simbol ketekunan dan keberhasilan.
Dalam osechi (hidangan tradisional Tahun Baru Jepang), ikan tai biasanya menjadi bagian hidangan panggang untuk membawa keberuntungan.
Sebagai interpretasi renyah dan lembut dari ikan keberuntungan ini, taiyaki menjadi sumber kenyamanan bagi banyak orang.
Meski tren kuliner terus berubah, daya tarik taiyaki tetap abadi: sederhana, akrab, dan terjangkau.
Lebih dari itu, taiyaki mengingatkan kita untuk menghargai kebahagiaan kecil yang datang secara spontan dalam hidup.
Awal Mula Taiyaki: Naniwaya Sohonten
Kudapan favorit ini pertama kali diciptakan di era Meiji Jepang oleh Seijiro Kobe, pendiri toko khusus taiyaki Naniwaya Sohonten.
Awalnya, Kobe menjual imagawayaki (pancake bulat tebal berisi pasta kacang merah), tetapi mencoba berinovasi dengan berbagai bentuk seperti kura-kura dan kapal udara, yang sayangnya kurang diminati.
Hingga akhirnya, ia membuat cetakan berbentuk ikan tai.