News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kesiapan Dokter Indonesia Menghadapi Globalisasi Kesehatan

Editor: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Taruna Ikrar, M.D., MPharm., PhD, Adjunct Professor, University of California, USA and Director Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University

Dari penyakit infeksi ke penyakit-penyakit degeneratif, berupa penyakit Cardio-cerebro-vascular Diseases, Diabetes, Kanker, dan kelainan degeneratif lainnya.

Selain itu, berkembangan ilmu kedokteran terkini berupa deteksi dan diagnosis penyakit, sudah sampai ke tingkat molekular dan genetic (setelah rampungnya Human Genome Project (HGP) pada manusia).

Penemuan-penemuan terbaru, yang memfokuskan pemahaman patogenesis, patofisologi, dan pengobatan ketingkat molekular genetic, stem cell dan regenerative medicine akan menjadi tren masa depan.

Kedokteran regeneratif merupakan pelopor kesehatan masa depan.

Kondisi ini telah menempatkan perkembangan pesat dibidang biomedis pada titik puncak dari sebuah ledakan kemajuan ilmu pengetahuan di seluruh dunia dan akan berdampak sebagai sebuah revolusi perawatan kesehatan masa depan.

Obat-obat regeneratif akan mengarah pada penciptaan BioHybrid yang sepenuhnya berasal dari unsur jaringan dan organ biologis yang dapat menggantikan atau meregenerasi jaringan dan organ yang rusak oleh penyakit, cedera, atau kelaianan bawaan.

Selanjutnya dimasa depan akan dapat diprediksi bahwa Kedokteran regeneratif akan menjadi revolusia perawatan medis.

Bidang ini merupakan buah dari perpaduan teknik jaringan dan multidisiplin ilmu pengetahuan seperti biologi, biokimia, fisika, kimia.

Kedokteran regeneratif adalah bidang interdisipliner yang benar-benar baru yang sangat menjanjikan secara nyata dan realistis dalam meregenerasi kerusakan jaringan dan organ dalam tubuh hidup; melalui teknik-teknik yang merangsang reparasi perbaikan organ atau penyembuhan secara mandiri.

Kedokteran regeneratif juga dipercaya oleh para ilmuwan dapat menumbuhkan jaringan dan organ secara in vitro (di laboratorium), serta aman untuk ditransplantasikan ketubuh yang mengalami kelaianan, secara aman.

Teknologi revolusioner ini memiliki potensi untuk mengembangkan terapi penyakit yang sebelumnya mustahil untuk diobati.

Contoh berbagai penyakit regeneratif yang sangat sulit diobati: kanker, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, dan osteoporosis dan cedera tulang belakang, serta kebutaan retina. Namun dengan berkembangnya system pengobatan regenerative, seperti stem cell, gene therapy dan seterusnya, penyakit-penyakit tersebut akan dapat disembuhkan dengan menggunakan system cultur dan transplantasi khusus.

Pergeseran-pergeseran di atas membutuhkan strategi khusus bagi Indonesia dalam upaya mengayomi, melindungi dan serta memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya dalam bidang kesehatan secara komprehenship.

Demikian pula, dalam upaya mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan, (supaya Indonesia tidak tertinggal jauh dibelakang), dibutuhkan kiat khusus bagi pemerintah Indonesia, beserta seluruh eleman masyarkatnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini