News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Minyak Dunia Melemah Hingga 1,74%

Penulis: Forex Simpro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNERS - Harga minyak dunia yang sejak perdagangan pagi hari bergerak di antara harga $35.35 – $35.96 per barrel kini terpantau bergerak melemah dan diperdagangkan di harga $ 35.50.

Minyak dunia telah bergerak melemah sebesar 1.74 persen hingga perdagangan sore hari ini, Rabu (6/1/2015).

Turunnya harga minyak dunia ini membebani pergerakan dari bursa saham global.

Harga index saham Asia Hang Seng dan Kospi pada perdagangan hari ini terpantau ditutup dengan alami pelemahan, sementara bursa saham Nikkei Jepang masih bergerak tertekan oleh Yen Jepang yang dijadikan asset safe haven oleh para pelaku pasar dunia.

Hang Seng ditutup melemah sebesar sebesar 1.32 persen, Kospi ditutup melemah 0.4 persen. Bursa Nikkei Jepang pada saat ini diperdagangkan di harga 18070 melemah sebesar 1.31 persen sepanjang perdagangan hari ini.

Harga minyak dunia bergerak melemah menantikan laporan dari data Crude Oil AS yang akan diumumkan pada malam ini.

Persediaan Crude Oil AS diperkirakan akan berada pada angka 0.7 juta Dollar jauh lebih sedikit dari produksi atau persediaan minyak untuk minggu sebelumnya yang berada pada angka 2.6 juta barrel.

Laporan produksi minyak yang turun dari sebelumnya ini bisa jadi akan memberikan dampak penguatan kepada minyak dunia yang kini bergerak melemah.

Pasokan yang masih terus meningkat karna tidak adanya pemangkasan produksi dari negara-negara OPEC membuat harga minyak dunia bergerak melemah.

Minyak dunia pada perdagangan awal tahun ini sempat bergerak menguat hingga menyentuh harga $38 perbarrel karna adanya ketegangan yang terjadi antara Iran dan Arab Saudi.

Selengkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini