Ditulis oleh : Kepala Biro Humas dan Hukum Kemenpora, Amar Ahmad, M.Si,
TRIBUNNERS - Menpora Imam Nahrawi, mengaku senang karena petinju Indonesia Daud ‘Cino’ Yordan berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan (61,2kg) World Boxing Organization (WBO) Asia Pasifik dan Afrika.
Daud berhasil mengatasi petinju Jepang, Yoshitaka Kato pada laga perebutan gelar di Jakarta, Jumat (5/2/2016) malam.
Cak Imam pun berharap kemenangan ini menjadi modal bagi Daud untuk menjadi juara dunia lagi.
“Selamat buat Daud Yordan yang berhasil memenangi laga dan membawa Merah Putih tetap bisa berkibar di pentas tinju pro internasional. Berlatihlah lebih keras agar bisa meraih kembali menjadi juara dunia,” kata Imam mengomentari kemenangan Daud Yordan
Seperti diketahui, Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan WBO Asia Pasifik dan Afrika lewat kemenangan angka 88-84, 97-84 dan 88-83.
Laga kali ini terpaksa dihentikan pada ronde 9 karena Pelipis Daud sobek dan mengucurkan darah akibat benturan dengan kepala Kato.
Ini merupakan kali kedua petinju asal Kalimantan Barat ini mempertahankan sabuk juara kelas ringan WBO Asia Pasifik usai menang unanimous decision atas Maxwell Awuku pada awal Juni 2015 di Surabaya.
Kemenangan atas Maxwell sekaligus meonbatkan Cino sebaga juara kelas ringan WBO Asia Pasifik dan Afrika.
Adapun gelar WBO Asia Pasifik disandang Cino setelah mengkanvaskan petinju Filipina Ronald Ponttilas pada ronde kelima pada laga di Pontianak, akhir 2014.
“Semoga Daud Yordan segera bisa menjadi juara dunia di kelas ringan setelah dulu kehilangan gelar juara dunia di kelas bulu. Bagaimanapun, dia merupakan harapan terdekat bagi rakyat Indonesia yang ingin bangga memiliki kembali juara dunia di ring tinju,” kata Menpora.
Daud Yordan memang pernah menyandang gelar juara dunia kelas bulu WBO. Namun, ia kehilangan gelar itu setelah kalah TKO di ronde ke-12 dari penantangnya asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka pada April 2013.
Simpiwe pula yang merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA dari tangan petinju andalan Indonesia lain, Chris John lewat kemenangan TKO pada akhir 2013.
Berbeda dengan Chris John yang kehilangan gelar juara dunia karena tenaganya sudah berkurang akibat faktor usia, Daud Yordan kalah dari Simpiwe karena mengaku sudah mengalami kesulitan untuk bertahan di kelas bulu dan telah memiliki visi untuk naik kelas.
Karena itu, menjadi juara dunia di kelas ringan merupakan tantangan yang harus bisa dibuktikan Cino yang kini dilatih pelatih asal Australia yang sebelumnya menangani Chris John, Craig Christian.
Selain mengucapkan selamat kepada Cino, Menteri asal Bangkalan, Madura ini juga mengucapkan terima kasih kepada Mahkota Promotion yang dipimpin Raja Sapta Oktohari yang kembali bisa menghadirkan industri tinju level internasional di Tanah Air yang menghibur, sekaligus memberi kesempatan kesempatan kepada para petinju nasional untuk menapaki karir lebih tinggi.
Cak Imam juga memuji kreativitas promotor mengemas event bertajuk Road to The World Champions ini dengan lebih atraktif dengan menampilkan laga tinju legendaris dan eksebisi selebritis.
“Saya berharap semakin banyak promotor tinju nasional yang bisa menghidupkan industri tinju di Tanah Air dan menghadirkan laga kelas dunia. Juga semakin banyak bermunculan petinju-petinju muda potensial yang kelak bisa mengikuti jejak para petinju legendaris nasional yang berhasil menjadi juara dunia,” tutur Menpora.