TRIBUNNERS - Sianida adalah zat yang sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia.
Wujud sianida pun beragam, ada yang berwujud gas, padat, maupun cair. Zat sianida yang tertelan manusia akan menyebabkan rusaknya organ jantung dan otak, sehingga dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit.
Zat sianida yang berbahaya ini juga terdapat pada singkong.
Singkong merupakan sejenis umbi–umbian yang masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Sianida yang dijumpai pada singkong berbentuk senyawa linamarin.
Keracunan HCN dalam singkong kerap menjadi penyebab kasus kematian ternak yang diberi pakan kulit singkong.
Keracunan HCN dalam singkong akan menyebabkan terganggunya sistem pengangkutan O2 ke jaringan dengan jalan mengikat enzim sittokrom oksidase.
Akibatnya oksigen tidak dapat dipergunakan oleh jaringan tubuh dan akan tetap tinggal dalam pembuluh darah vena.
Kekurangan oksigen untuk organ – organ tertentu akan membuat kerja organ tersebut terganggu, terutama pada jaringan otak.
Kerusakan jaringan otak ini dapat menyebabkan depresi, kejang oleh hipoksia hingga kematian akibat kegagalan pernafasan.
Kematian akibat zat sianida ini terjadi secara cepat, terutama apabila zat sianida dengan kadar cukup tinggi tertelan dalam keadaan lambung kosong.
Asam sianida dalam bentuk cair dapat diserap oleh kulit dan mukosa, sedangkan garam sianida hanya berbahaya bila termakan.
Dosis mematikan dari sianida berkisar 60 - 90 mg.
Keracunan zat sianida di dalam singkong dapat diketahui dengan gejala seperti rasa mual, diare, sesak nafas, perasaan pusing, shock, kesadaran menurun, hingga koma.