Ditulis oleh : ITW
TRIBUNNERS - Indonesia Traffic Watch (ITW) berharap Gubernur terpilih pada Pilkada DKI mendatang harus memiliki integritas, kemampuan memimpin, berwawasan internasional, patuh dan taat hukum, konsisten,dapat dipercaya, jujur, dan kebijakan yang prorakyat, sosok yang bisa membawa kedamaian, ketentraman bagi warganya.
“Seorang Gubernur tidak boleh menggunakan kewenangannya untuk melaksanakan keinginannya. Tetapi kewenangan itu harus digunakan untuk mewujudkan kebutuhan sandang, pangan, papan masyarakat serta kebutuhan dibidang transportasi, pendidikan,lapangan kerja,itulah yang utama harus dilakukan gubernur,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, Sabtu (26/3/2016).
Selain itu, Edison melanjutkan, sosok Gubernur adalah seorang manager yang mampu mengarahkan seluruh stafnya bekerja maksimal untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
Gubernur jangan menabrak aturan demi mewujudkan keinginannya. Gubernur harus mampu menyelesaikan masalah, bukan justru menjadi sumber permasalahan di tengah-tengah masyarakat yang kemudian menimbulkan pro kontra bahkan kegaduhan.
Kedepan, Edison menjelaskan, permasalahan lalu lintas di Ibukota Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan bahkan potensi menimbulkan konflik sosial, seperti yang terjadi pada Selasa 22 Maret 2016 lalu.
Maka pembenahan lalu lintas dan angkutan jalan harus menjadi prioritas utama untuk dicarikan solusi yang sesuai dengan amanat UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
"Mengatasi masalah lalu lintas tidak boleh hanya dengan kekuasaan, tetapi menggunakan kewenangan untuk melaksanakan amanat UU,” kata Edison.
Untuk itulah, ITW mengajak seluruh warga Ibukota Jakarta agar lebih cerdas saat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI mendatang.
Karena, pilihan warga pada saat Pilkada 2017, akan menentukan kondisi Jakarta lima tahun ke depan.
Hendaknya, kata Edison, pasca Pilkada 2017, warga Jakarta tidak lagi memiliki Gubernur yang menjadi sumber kegaduhan, emosional, serta suka melontarkan ucapan kebencian dan menantang. Apalagi Gubernur yang disebut-sebut terkait kasus korupsi.
ITW berharap, masyarakat tidak terpengaruh dengan praktik pencitraan, tetapi menggunakan hati dan nurani serta fikiran yang objektif untuk memilih pemimpin, agar Ibukota Jakarta menjadi rumah yang bisa memberikan kehidupan yang aman, nyaman, tentram dalam kebhinekaan.