TRIBUNNERS - Diet atau pengaturan pola makan tak asing lagi, terutama untuk kaum hawa. Diet yang dilakukan pun berbeda-beda, ada yang dilakukan untuk menambah berat badan namun ada pula untuk menurunkan berat badan.
Diet sering kali disalah artikan hanya untuk menurunkan berat badan, namun pada kenyataannya, diet dapat juga dilakukan untuk menaikkan berat badan.
Masalah berat badan merupakan salah satu pemicu atau faktor penyebab penyakit yang cukup serius, seperti obesitas.
Berat badan sering di identikan dengan lemak, namun sebenarnya berat badan bukan hanya dipengaruhi seberapa banyak lemak namun ada pula massa otot.
Berat badan yang sering dikaitkan dengan lemak, membuat sebagian besar orang – orang yang melakukan diet terutama kaum hawa untuk menjauh dari lemak.
Hal ini salah dan kurang baik dilakukan, karena menurut Endah Wulandari, seorang dosen pengampu mata kuliah Ilmu Gizi di Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Menurutnya lemak tetap harus dikonsumsi oleh tubuh karena tubuh juga memiliki keperluan metabolisme yang memerlukan adanya lemak serta untuk kebutuhan energi tubuh.
Salah satu buah yang terkenal akan kadar lemaknya yang tinggi sehingga sebagian masyarakat mengurangi konsumsi buah tersebut. Buah ini adalah buah alpukat.
Sebagian besar wanita yang menjalankan program diet akan mengurangi atau menghindari untuk mengonsumsi atau meminum segala sesuatunya yang dibuat dengan bahan dasar alpukat ini.
Menurut Elazmanawati Lembong, dosen pengampu Ilmu Gizi di Universitas Padjadjaran, buah alpukat mengandung lemak baik.
Anggapan–anggapan umum yang beranggapan alpukat mengandung lemak tinggi sehingga dapat membuat diet gagal tersebut itu tidak benar.
Alpukat mengandung omega 9, dengan mengonsumsi alpukat, lemak dengan cepat diubah menjadi energi karena adanya pemacu yakni buah alpukat itu sendiri, sehingga baik untuk diet.
Jadi, ingin mengonsumsi alpukat? No worry!