Ditulis oleh : Bookmyshow Indonesia
TRIBUNNERS - Warner Bros. Pictures baru saja meluncurkan trailer film prekuel dari film serial Harry Potter berjudul Fantastic Beasts and Where to Find Them yang akan tayang November 2016. Melihat ke belakang, film serial Harry Potter terbilang sangat sukses dan ditunggu-tunggu para penggemarnya.
"Ada hal yang menonjol dari franchise Harry Potter. Semua filmnya terbukti sukses. Ini menunjukkan bahwa mahakarya dari JK Rowling mampu menarik penonton di seluruh dunia, tanpa terhalang zaman," ujar Sudhir Syal, Co-founder dan Managing Director BookMyShow Indonesia.
Dari 8 film Harry Potter yang telah diterbitkan oleh Warner Bros. Pictures, berikut BookMyShow sajikan urutan filmnya dari pendapatan paling besar.
Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II (2011)
Pendapatan: Rp 17,6 triliun
Film ini merupakan film adaptasi dari buku terakhir JK Rowling berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows.
Seri terakhir ini dibuat ke dalam 2 film terpisah dan bagian kedua dari film yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II (2011) ini meraih pendapatan terbesar dari keseluruhan 8 film dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 17,6 triliun.
Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001)
Pendapatan: Rp 12,7 triliun
Film serial Harry Potter dengan pendapatan kedua terbesar adalah film yang diadaptasi dari buku pertama JK Rowling yang berjudul Harry Potter and the Philosopher’s Stone dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 12,7 triliun.
Film ini dirilis dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone di beberapa wilayah dan menceritakan awal mula Harry Potter (Daniel Radcliffe) tahu bahwa ia adalah penyihir yang akhirnya memulai belajar sihir di sekolah sihir Hogwarts.
Film ini mendapat 3 nominasi di Oscars 2002 untuk kategori Best Costume Design, Achievement in Art Direction, dan Best Original Score.
Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I (2010)
Pendapatan: Rp 12,6 triliun
Film adaptasi buku terakhir bagian pertama ini menempati urutan ketiga dari 8 film Harry Potter dengan pendapatan terbesar yaitu dengan pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun.
Film ini merupakan film ke-7 dari serial laris Harry Potter dan menjadi film pertama yang dibuat ke dalam dua bagian.
Selain berpendapatan besar, film ini juga berhasil masuk nominasi Oscars 2011 untuk kategori Best Art Direction dan Best Visual Effects.
Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
Pendapatan: Rp 12,4 triliun
Film kelima dari serial Harry Potter yang berjudul Harry Potter and the Order of the Phoenix duduk di urutan empat dengan pendapatan sebesar Rp 12,4 triliun.
Lokasi syuting film fantasi ini diambil di Inggris dan Skotlandia sementara latar interiornya diambil di sebuah studio film di Watford, Inggris, bernama Leavesden Film Studios dari bulan Februari hingga November 2006 dengan satu bulan jeda.
Film ke-5 ini merupakan film pertama dari serial Harry Potter yang dirilis di IMAX 3D.
Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009)
Pendapatan: Rp 12,3 triliun
Dengan pendapatan sebesar Rp 12,3 triliun, film ke-6 Harry Potter and the Half-Blood Prince ini menempati urutan ke-5 dari daftar 8 film Harry Potter dengan pendapatan terbesar.
Mengikuti film sebelumnya, film ini tak hanya dirilis di bioskop reguler tetapi juga di teater IMAX 3D.
Film ini mendapat tiga nominasi di 2 ajang bergengsi yaitu Best Cinematography di Oscars 2010, Best Production Design dan Best Special Visual Effects di BAFTA Awards ke-63.
Harry Potter and the Goblet of Fire (2005)
Pendapatan: Rp 11,7 triliun
Urutan ke 6 dari 8 film Harry Potter dengan pendapatan terbesar ditempati oleh film ke-4 dari serial ini yang berjudul Harry Potter and the Goblet of Fire dengan jumlah pendapatan sebesar RP 11,7 triliun.
Film ini merupakan salah satu dari 8 film dalam seri Harry Potter yang mendapat kritik terbaik dan dipuji karena tingkat kematangan yang lebih tinggi, alur cerita, kecanggihan para karakter sekaligus performa mereka dalam film.
Harry Potter and the Goblet of Fire ini merupakan film pertama yang memenangkan penghargaan untuk kategori Best Product Design di ajang penghargaan BAFTA Awards ke-59.
Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Pendapatan: Rp 11,5 triliun
Harry Potter and the Chamber of Secrets duduk di urutan #7 dalam daftar dengan pendapatan sebesar Rp 11,5 triliun.
Film kedua dari seri Harry Potter ini mulai syuting tepat 3 hari setelah rilisnya film terdahulunya Harry Potter and the Sorcerer’s Stone dan dirilis satu tahun setelah film tersebut.
Film ini mendapatkan 3 nominasi di BAFTA Awards ke-56 untuk kategori Best Production Design, Sound, dan Achievement in Visual Effects.
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
Pendapatan: Rp 10,4 triliun
Tempat terakhir dalam urutan film Harry Potter dengan pendapatan terbesar diduduki oleh film ke-3 dalam seri yang berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 10,4 triliun.
Film ini merupakan film pertama serial Harry Potter yang dirilis dengan teknologi IMAX dan merupakan film terakhir yang dibuat ke dalam Video Home System (VHS).
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini juga merupakan film yang paling banyak diambil di lokasi nyata setelah dua film sebelumnya lebih banyak diambil di studio.