Ditulis oleh : Lamudi
TRIBUNNERS - Mendapatkan financial freedom adalah tujuan bagi kebanyakan orang. Menginvestasikan uang pensiun Anda hanya pada satu jenis tabungan sebenarnya sangat beresiko tinggi.
Hal ini disebabkan karena inflasi terus-menerus terjadi di dunia ekonomi sehingga uang tunai mengalami penurunan nilai. Melihat hal tersebut, adakah opsi investasi yang bisa dijadikan alternatif?
Berinvestasi dalam satu hal yang terus memberikan pendapatan terus-menerus kepada anda adalah kuncinya. Belajar untuk menangani inflasi dan menyeimbangkan portfolio anda adalah hal yang sangat krusial dan keduanya dapat dicapai dengan mengombinasikan beragam aset.
Banyak investor dalam 5 tahun terakhir bangkrut, bahkan disebabkan oleh saham yang paling bagus; karena itulah para investor kemudian melirik ke sektor real estate sebagai alternatif.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa investasi di sektor real estate lebih menguntungakan dari portal global Lamudi.
Arus Kas Bebas Pajak
Salah satu manfaat utama dari investasi real estate adalah, depresiasi dan pemotongan bunga kredit (jika anda memanfaatkan modal yang dimiliki) juga arus kas bebas pajak.
Investor dapat menunggu keuntungan capital gain dari penjualan properti di masa depan, tanpa harus memasukkan pengeluaran pajak dalam arus kas mereka.
Strategi Pemotongan Pajak yang Meningkat
Berdasarkan status pajak anda, properti sewaan tidak hanya akan memberikan arus kas bebas pajak, namun juga dapat digunakan sebagai pengurang pajak terhadap sumber pendapatan. Sebelum berinvestasi anda disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional dalam bidang pajak.
Diversifikasi Portfolio
Keuntungan lain dari berinvestasi dalam sektor real estate adalah kesempatan untuk memperkecil risiko anda.
Real estate memiliki korelasi yang rendah atau negatif terhadap aset besar lainnya. Ini berarti memiliki real estate di portfolio anda dapat menurunkan volatilitas dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi.
Menghindari Inflasi
Negara-negara berkembang terus berusaha untuk mengendalikan inflasi yang terjadi. Harga konsumen di Indonesia meningkat sebesar 4.45 persen dari tahun ke tahun di bulan Maret 2016.
Harga makanan dan pemukiman yang lebih tinggi terus mendorong terjadinya inflasi. Investasi real estate secara historis menunjukkan korelasi tertinggi terhadap inflasi dibandingkan dengan aset besar lain, seperti saham, obligasi dan obligasi perusahaan.
Karena pemerintah terus mencetak uang untuk menstimulasi pertumbuhan, memiliki aset real estate sebagai pelindung terhadap inflasi adalah langkah yang cerdas.
Secara umum, ketika inflasi bertambah, harga real estate, terutama aset multi-tenant dengan rasio biaya tenaga kerja dan penggantian yang tinggi juga akan naik bersamaan.