News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Panglima TNI: Ancaman Terhadap Bangsa Sudah Masuk ke Dalam Sendi Kehidupan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANGLIMA TNI BERI PAPARAN DI SEMINAR DIRGANTARA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan paparan dihadapan Prajurit TNI AU dan Mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi, diantarany UNHAN, UI, UP, UNSURYA pada Seminar Nasional Kedirgantaraan di Klub Eksekutif Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (25/4/2016). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Ditulis oleh : Puspen TNI

TRIBUNNERS - Ancaman terhadap bangsa Indonesia, dewasa ini sudah masuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, diantaranya paham-paham radikal, terorisme, tayangan-tayangan media yang memperlihatkan kekerasan.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Lampung (Unila), tokoh Masyarakat, tokoh agama dan unsur pemerintah daerah kabupaten kota Provinsi Lampung, di Gedung Serba Guna Unila, Lampung, Rabu (27/4/2016).

"Masyarakat kita yang tadinya santun, gotong royong dan rukun, tiba-tiba menjadi berubah sampai terjadi pembunuhan sadis, perkelahian antar suku, agama dan antar kelompok warga. Bahkan yang sangat memprihatinkan adalah terjadinya 22 kasus dalam tiga tahun yaitu pembakaran kampus yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini merupakan bentuk ancaman dari tangan-tangan jahat yang tidak terlihat merekayasa semuanya,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Dalam kuliah umum bertema, “Dalam Perjuangan Menuju Indonesia Raya Peran Civitas Akademika Sangat Strategis”, Jenderal TNI Gatot mengatakan bahwa, Indonesia tengah mewaspadai penyebaran proxy war. Salah satu jenis peperangan ini masuk ke kategori perang yang mematikan.

Proxy War diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di antara dua pihak yang bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga.

Pihak ketiga ini dijelaskan sebagai pihak yang tidak dikenal oleh siapapun, kecuali pihak yang mengendalikannya dari jarak tertentu. Oleh karena itu, pihak-pihak seperti mahasiswa, ormas, lembaga masyarakat, dan perorangan disinyalir mudah menjadi boneka atau pihak ketiga tersebut.

"Saat ini sudah terasa yakni adanya proxy war sudah mulai kita waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara dan berkeluarga. Caranya dengan menguasai media di Indonesia, dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan,” ujar Jenderal TNI Gatot.

Guna mengatasi permasalahan tersebut, menurut Panglima TNI maka semua komponen bangsa harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup, keahlian sesuai bidangnya, menempa diri dengan pengalaman yang nyata di lapangan.

Dengan demikian akan terbentuk karakter individu bangsa Indonesia yang kuat dan berwawasan kebangsaan.

Pada akhirnya, dengan kekuatan karakter individu yang kuat tersebut, bangsa Indonesia akan mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, agar kita tidak menyerah terhadap semua ancaman, sebab kita memiliki modal geografi dengan potensi menjadi negara agraris yang berkelimpahan sumber daya alam.

Sebagai negara maritim, kita memiliki sumber daya alam kelautan yang melimpah. Jika kedua potensi tersebut dikelola dan dikembangkan, maka akan menjadi daya tawar yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.

“Keyakinan saya, para pemudalah yang harus menjadi motor penggerak pemersatu dan kemajuan bangsa. Raihlah mimpimu, ajaklah teman-temanmu meraih mimpi bersama-sama dalam mewujudkan Indonesia yang jaya,” katanya. 

Turut serta dalam acara tersebut diantaranya, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini