News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Cara Mengakali Sianida dalam Singkong

Penulis: Yoga Jati Pratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNERS - Tidak adil rasanya jika setelah kejadian kopi dengan sianida yang menyangkut kasus MR itu, sianida telah di cap sebagai racun yang seolah-olah tidak mempunyai nilai positif.

Namun tahukah anda menurut sejarah pada Perang Dunia I, sianida digunakan dalam praktik kesehatan.

Dokter-dokter Jepang juga pernah menggunakan senyawa tembaga sianida dalam pengobatan penyakit tuberkulosis dan lepra serta baru-baru ini ada penelitian bahwa sianida dapat digunakan untuk membunuh sel kanker.

Sianida juga digunakan dalam pengendalian hama.

Gas sianida dipakai guna mencegah serangan hama pada penyimpanan padi, beras serta biji-bijian lain di dalam gudang. Selain itu, pengasapan menggunakan gas sianida diterapkan pada pembasmian serangga di kapal-kapal.

Senyawa sianida sampai kini juga masih dipakai guna membunuh hama tikus serta membunuh berbagai jenis semut yang mengganggu tanaman.

Lantas apa hubungannya sianida dengan makanan sehari-hari ? Setelah kita tahu apakah kita harus mencampurkan makanan kita dengan asam sianida?

Tentu tidak kawan, setelah kita mengetahui fakta tersebut tetap saja sianida dapat menjadi bencana dan racun mematikan bagi tubuh kita.

Namun tahukah anda sianida secara alami terdapat pada makanan sehari-hari yang mungkin biasa kita santap yaitu salah satunya seperti pada singkong.

Makanan yang familiar dan asli Indonesia ini memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Siapa sangka makanan yang satu ini memiliki racun sianida. Seperti yang diketahui singkong juga sangat tinggi mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita.

Singkong menyediakan energi sebesar 160 Kcal, jumlah karbohidrat 38.06 g, protein 1,36 g 2,5, total Lemak 0,28 g, kolesterol 0 mg, dan serat 1,8 g.

Berikut kandungan gizi  per 100g singkong mentah menurut USDA.

Vitamin

Kandungan vitamin tertinggi singkong adalah folat (Vitamin B9) 27 mg, Vitamin C 20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg.

Selebihnya adalah Niacin 0,854 mg, pyridoxine 0,088 mg, riboflavin 0,048 mg, thiamin 0,087 mg, vitamin A 13 IU <, dan Vitamin E 0,19 mg.

Mineral

Sodium 14 mg, kalium 271 mg, kalsium 16 mg 1,6, zat besi 0,27 mg, magnesium 21 mg, mangan 0,383 mg, fosfor 27 mg, dan zinc 0.34 mg.

Manfaat kesehatan dari singkong yaitu terutama sebagai sumber energi karena singkong rendah lemak dan 0 kolesterol, namun ia cukup tinggi kalori, bahkan hampir dua kali lipat kalori daripada kentang.

Hal ini mungkin yang tertinggi dari setiap umbi tropis yang kaya pati.

100 G singkong menyediakan 160 kalori, terutama berasal dari sukrosa yang membentuk sebagian besar gula pada umbi-umbian, yang total terhitung lebih dari 69 % dari total gula. Gula kompleks amilosa lainnya adalah sumber karbohidrat utama yaitu sekitar 16-17 %.

Dengan demikian, singkong bisa sebagai makanan alternatif selain nasi untuk mendapatkan cukup energi bagi tubuh kita, selain itu singkong kaya akan serat dan 0 kolesterol sehingga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol kemudian singkong juga mengandung protein yang tinggi di banding ubi, kentang, pisang dan lain-lain.

Protein yang tinggi terutama terdapat dalam daun singkong yang juga tinggi manfaatnya bagi kesehatan, selain dari itu banyak sekali manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari mengonsumsi singkong ini seperti bebas gluten, sumber vitamin K, B, Mg, Cu, dan kalium yang baik untuk kesehatan.

Namun dapat diperhatikan keamanan dari mengonsumsi singkong ini karena singkong tertentu mengandung senyawa beracun alami yang bernama glikosida sianogen linamarin dan metil-linamarin.

Namun mengupas singkong akan mengurangi kandungan sianida, pengeringan matahari dan perendaman, perebusan akan menguapkan senyawa ini, yang membuatnya aman untuk dikonsumsi manusia.

Menkonsumsi singkong mentah dapat keracunan sianida dengan gejala seperti muntah, mual, pusing, sakit perut, sakit kepala, dan bahkan kematian.

Secara umum, kandungan sianida secara substansial lebih tinggi di bagian luar dan kulit kemudian hal lainnya yang harus diperhatikan yaitu Jangan mengambil singkong yang telah lama disimpan, dengan ditandai dengan garis-garis atau perubahan warna pada ujung yang menjadi keabu-abuan.

Kemudian Jangan mengkonsumsi jenis singkong yang lebih tinggi kandungan racunnya yaitu seperti jenis ungu atau yang juga disebut singkong genderuwo.

Jadi, belilah singkong hanya pada pedagang yang terpercaya. Mengkonsumsi singkong secara monoton dapat mengakibatkan kondisi kronis seperti neuropati ataxic tropis dan diabetes mellitus.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini