TRIBUNNERS - Letnan Dua Inf Poltak Siahaan yang kesehariannya berdinas di Markas Divisi Infanteri 1 kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, bersama 18 prajurit lainnya yang berasal dari Kostrad dan tergabung di Tim Petembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), kembali menorehkan prestasi gemilang.
Tim TNI AD di pentas Internasional berhasil menjadi Juara Umum Lomba Tembak bergengsi antar Angkatan Darat dari 20 negara yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).
Even ini berlangsung selama 16 hari dari tanggal 3 sd. 19 Mei 2016, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.
AASAM dimulai tahun 1984 di Singleton Pusat Pendidikan Infanteri Angkatan Darat Australia.
Beberapa materi lomba yang diperlombakan meliputi Senapan, Senapan Otomatis (SO), Pistol dan Sniper. Indonesia dalam hal ini TNI AD baru mengikuti AASAM pada tahun 1996/1997.
Dalam sejarah AASAM, TNI AD sejak tahun 2008 hingga 2016 selalu menempati peringkat teratas dan sebagai pemenang lomba dengan predikat sebagai juara umum.
Untuk tahun 2016 Tim Petembak Indonesia meraih 23 medali emas, 14 perak, dan 7 perunggu.
Khusus untuk Letda Inf Poltak Siahaan, ia meraih gelar bergengsi dengan menjadi juara perseorangan champion shoot dengan menyumbangkan 6 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Ia menyabet gelar tersebut untuk ke empat kalinya, yakni pada tahun 2008, 2009,2012, dan 2016.
Sudah tujuh kali Letda Inf Poltak Siahaan menjadi bagian tim kontingen Indonesia.
Ia hanya absen dua kali, dikarenakan bertugas ke Libanon dan sekolah kemiliteran.
Pria asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang lahir 42 tahun yang lalu dan telah dikaruniai dua orang anak tersebut mengaku bangga bisa membawa kembali TNI AD menyabet juara umum pada ajang yang pertama kali digelar pada tahun 1984 dan dibuka untuk penembak international tahun 1988.
"Tentunya bangga dapat membawa harum nama Indonesia dan TNI. Ini membuktikan jika prajurit TNI Indonesia tangguh dan tidak bisa dianggap remeh," katanya.
Senjata andalan prajurit yang lama bertugas di Batalyon Infanteri Para Raider 328/DGH/Brigade Infanteri Para Raider 17 Divisi Infanteri 1 Kostrad, dalam kejuaraan AASAM adalah senapan laras panjang SS2-V4 HB buatan Pindad.
Seluruh emas ditorehkan dari senapan tersebut. Dari 50 mata lomba, Letda Inf Poltak Siahaan mengikuti 27 dalam kejuaraan tersebut.
Ia mengikuti lomba tembak untuk kelas senapan dan otomatis. untuk senapan ia menggunakan senapan serbu SS2-V4 HB dan untuk otomatis senjata yang digunakan adalah Minimi atau Mag 45 GPMG (general purpose machine gun). Jarak tembak terdekat ada 25 meter dan terjauh adalah 450 meter.
"Seluruh emas didapatkan dari kelas senapan dengan senjata buatan Pindad, sementara kelas otomatis hanya mendapatkan perak," paparnya.
Inilah Profil Singkat Letnan Dua Inf Poltak Siahaan.
Nama: Poltak Siahaan
Pangkat: Letnan Dua Infanteri
Kesatuan: Divisi Infanteri 1 Kostrad
Tempat Tanggal Lahir: Tapanuli Utara 15 April 1974
Bergabung TNI: 1995
Partisipasi Kejuaraan: AASAM, BISAM, AARM, KSAD Cup, piala Panglima TNI, Dll.
Prestasi: Juara Perseorangan AASAM, 2008, 2009, 2012, 2016, dll.
Pengirim: Kepala Penerangan Kostrad, Letnan Kolonel Inf Agus Bhakti, S.I.P.