News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Menteri Hanif Ingatkan Negara Anggota G-20 Harus Komitmen Atasi Pengangguran Kaum Muda

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menaker Hanif Dhakiri.

TRIBUNNERS - Pertukaran informasi yang berkeadilan antara negara anggota G-20 sangat diperlukan di masa yang akan datang.

Komitmen ini penting dalam upaya bersama untuk mewujudkan pengurangan pengangguran kaum muda yang dewasa ini menjadi tantangan dunia.

Demikian pokok pikiran yang dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam Working Dinner Menteri Tenaga Kerja anggota G-20.

Working Dinner yang difasilitasi oleh Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO), Guy Ryder, itu berlangsung Rabu (08/06) malam, di Kantor ILO, Jenewa.

Pada Working Dinner yg dihadiri seluruh anggota G-20 yang mengangkat isu pengangguran kaum muda itu, Menaker Hanif Dhakiri, mengusulkan beberapa hal guna mempercepat pengurangan pengangguran terutama kaum muda.

Usulan tersebut di antaranya, melakukan pertukaran informasi dan membentuk jejaring pasar kerja diantara negara-negara G-20.

Menaker Hanif Dhakiri mencontohkan, berkaitan permintaan tenaga kerja (demand side), sesama anggota G-20, hendaknya tidak berhenti pada sektor yang dibutuhkan saja tetapi perlu di breakdown lebih rinci sampai kepada permintaan (demand) sesuai jabatan, spesifikasi jabatan serta persyaratan jabatan.

Sedangkan pada sisi penawaran (supply side) diperlukan suatu persiapan dalam peningkatan ketrampilan, sertifikasi maupun pengakuan ketrampilan itu sendiri.

"Pertukaran informasi pasar kerja sangat penting untuk dikongkritkan sehingga membantu proses penyiapan tenaga kerja yang terlatih, tersertifikasi dan diakui oleh negara-negara anggota G-20", ujar Hanif.

Selain itu, Hanif juga meminta agar negara-negara anggota G-20 dapat berbagi informasi dalam pengembangan dan perluasan kesempatan kerja (job creation) bagi kaum muda.

Hal ini penting dalam upaya meningkatkan peluang dan mendorong kaum muda menjadi wira usahawan baru, yang sekaligus menekan angka pengangguran kaum muda.***

Pengirim: Humas Kementerian Tenaga Kerja

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini