Tradisi dan kearifan lokal ini telah berjalan dan menjadi kebiasaan masyarakat di Desa Dondong. Bahkan, saat ini Lumbung Krismon telah dikembangkan menjadi Lumbung Sosial.
Fungsinya bukan hanya untuk ketahanan pangan warga saja tetapi bisa untuk kegiatan sosial. Jika ada salah satu warga yang meninggal maka akan diberikan bantuan berupa gabah untuk meringankan beban keluarganya.
Bahkan untuk menggaji Ketua RT setiap tahunnya juga diambil dari lumbung ini.
Setiap masa panen tiba aset Lumbung Krismon terus bertambah. Saat ini aset gabah sudah lebih dari 2 ton.
Bila stok berlebih dan masa panen berikutnya sudah hampir tiba, maka gabah digunakan untuk kegiatan sosial.
Berdasarkan kesepakatan bersama gabah Lumbung Krismon dapat dibuka dan dilelang kepada masyarakat agar gabah lama dapat keluar dan gabah baru bisa dimasukan ketika panen tiba.
Inilah kearifan lokal Desa Dondong yang dapat ditiru oleh desa-desa lain di seluruh indonesia untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat.