Hal ini dikarenakan lidahnya yang juga berfungsi sebagai indera penciuman merupakan sensor bagi ular untuk mengetahui kondisi sekitar.
“Sensorik ular kadang-kadang sangat sensitif dengan bau yang menyengat, dan tidak mereka sukai. Dan ular akan menganggap bau yang aneh tersebut sebagai predator. Sehingga, pastikan rumah harus selalu dalam kondisi bersih dan kering,” tambah Benvinka.
5. Jangan taburkan garam dan larutan penyengat di sekitar rumah. Itu mitos!
Menurut Benvika, upaya menaburi garam dan menyirami dengan larutan penyengat seperti antiseptik di pekarangan rumah dan saluran air merupakan tindakan yang keliru.
“Menaburi garam di sekitar pekarangan rumah sebenarnya tidak berpengaruh. Sebab kulit ular tidak mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Berbeda halnya dengan siput atau keong racun, yang akan sensitif bila terkena garam atau antiseptik.”
“Biasanya, setelah banjir, banyak yang melapor ditemukan ular di lobang pekarangan rumah. Saran saya, sebaiknya didiamkan dahulu. Lalu melapor kepada pawang ular,” ucap Bevinka.
6. Cermat saat membeli rumah baru
Saat membeli rumah baru, mungkin saja Anda tidak terlalu memahami area sekitar perumahan.
Karena itu Anda membutuhkan informasi lengkap yang dapat memberi gambaran menyeluruh tentang kawasan tersebut, seperti kondisi jalan menuju perumahan, sungai dekat lokasi, bangunan-bangunan lain di di sekitar lokasi hingga fasilitas umum yang ada di sekitar.
Dengan cara ini, Anda pun dapat mengetahui potensi kedatangan “tamu tak diundang”, seperti ular.
“Saat ini sudah ada cara modern yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menyelidiki lokasi sekitar rumah yang hendak dibeli. Caranya, dengan mengakses Review Property (www.rumah.com/review) yang menyajikan ulasan properti lebih mendalam dan terlengkap dari para ahli di Indonesia,” ujar Wasudewan.