TRIBUNNERS - Pesona iPhone memang tidak ada matinya. Peminatnya tetaplah menjamur meski harganya bisa dikatakan mahal.
Demi mendapat smartphone idamannya, tidak jarang juga sebagian orang memilih barang KW, yang tentu saja dibandrol jauh di bawah harga normal.
Tapi, yang menjadi masalah adalah seseorang yang berniat membeli produk asli, namun dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan mencuranginya.
Alih-alih mendapat iPhone asli, karena menebus dengan harga normal, malah mendapat barang palsu. Nah, untuk menghindari kecurangan tersebut, simak tipsnya di bawah ini.
Hal paling umum yang membedakan ponsel asli dan palsu adalah tentang casing-nya.
Sama seperti iPhone, ponsel asli dengan harga fantastis ini akan terasa mantap dan kokoh jika digenggam, karena dibuat dengan material premium dan ekslusif yakni versi metal dan plastik.
iPhone asli menggunakan Retina Display, sementara yang palsu tidak demikian.
Retina Display sendiri merupakan layar yang memiliki kepadatan piksel (pixel density).
Jadi, matriks-matriks pikselnya sangat halus dan bisa diperhatikan detilnya pada jarak sangat dekat saja.
Sementara pada iPhone palsu bisa dilihat detilnya dari jarak baca atau yang lebih jauh lagi. Biasanya, Retina Display ini akan tampil saat Anda men-charge ponsel.
Setiap ponsel memiliki cara screenshot yang berbeda satu sama lain.
Nah, untuk iPhone sendiri, caranya adalah menekan tombol lock dan home button dalam waktu bersamaan. Jika iPhone Anda sekarang tidak melakukannya, maka bisa dipastikan itu adalah produk palsu.
Sistem operasi mobile memiliki apps market yang berbeda. Sebut saja Android dengan Google Play, Windows dengan Phone Store, dan iPhone dengan App Store-nya.
Jika Anda hendak mengunduh aplikasi dari iPhone dan malah masuk ke apps market yang tidak sesuai, berarti Anda sudah menjadi korban penipuan.