APA yang ada di benakmu ketika mendengar kata kaum muda perkotaan?
Sebagian besar kaum muda perkotaan diidentikkan dengan perilaku dan kesehariannya yang hedonis. Bersenang-senang atau gaya hidup hedonis.
Sedangkan dari perilaku, anak muda perkotaan sering dicap cuek, angkuh, kurang peduli dan sederet pelabelan negatif lainnya.
Tapi eits tunggu dulu. Lihat saja sisi lain anak muda yang ikut terjun ke pedalaman bersama KFC Berbagi Inspirasi dengan Komunitas 1000 guru.
Tentunya stereotip negatif di atas sudah tidak berlaku lagi.
Minggu lalu tepatnya di tanggal 8-10 September 2017 KFC yang bekerjasama dengan 1000 Guru menggelar program KFC Berbagi Inspirasi di Sumba.
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan nutrisi bagi anak-anak sekolah di pelosok Sumba serta pemberian fasilitas belajar mengajar berupa pembangunan ruang kelas di sekolah yang terpilih tersebut.
Sekolah yang beruntung didatangi Tim KFC Berbagi Inspirasi dan 1000 guru tersebut terletak di Desa Lolowano, Kecamatan Tana Righu, Sumba Barat. Sekolah Dasar Negeri Mate Wee Tame tepatnya.
Ketika pertama sampai di sana kondisi sekolah sangatlah memprihatinkan.
Bangunan sekolah yang berdiri hanya beralaskan tanah berdindingkan bilik bambu yang sebagian besar biliknya sudah menganga.
Belum lagi atap sekolah yang hanya ditutupi dengan ilalang kering, kelas yang sempit dan jarak antar kelas yang hanya dipisahkan oleh bilik bambu berlubang.
Bisa dibayangkan dong bagaimana proses belajar mengajar yang berlangsung di sana dengan kondisi bangunan seperti itu.
Namun kehadiran KFC berbagi inspirasi di SD Mata Wee Tama ternyata mengundang antusiasme kaum muda perkotaan untuk turut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung.
Anak-anak muda dari berbagai kota besar di Indonesia bisa menunjukan kepedulian mereka terhadap pendidikan anak-anak di salah kawasan pelosok Indonesia itu.