News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Jokowi, Presiden Rock dan Rock Humanisme God Bless

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oleh: Alex Palit

Di tulisan ini saya juga ingin ikut menyambut dan mengapresiasi 3 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagai WNI pecinta rock dan penulis buku “God Bless and You: Rock Humanisme”, di sini saya pun ingin menagih janji pada Presiden Jokowi yang juga digelari Presiden Rock Indonesia atau berpredikat presiden rock n’ roll Indonesia.

Di sini saya tidak ingin mengurai janji-janji Presiden Jokowi sebagaimana diuntai Nawa Cita sudah dicapai atau masih berjalan. Sebagai pecinta rock, di sini saya ingin mengapresiasi janji-janji Presiden Jokowi dalam bahasa musik yaitu bahasa rock.

Sebagai pecinta rock, Presiden Jokowi pastinya sudah paham betul filosofi apa itu sejatinya rock yaitu spirit perubahan, perubahan ke arah yang lebih baik.

Perubahan ke arah kehidupan dan penghidupan lebih baik, aman, makmur dan damai sejahtera, pastinya akan menjadi harapan dan dambaan kita bersama rakyat Indonesia.

Sebagai fans dan bersahabat akrab dengan personil God Bless, pastinya Presiden Jokowi tak asing lagi bahkan mungkin ada yang hafal di luar kepala lagu-lagu grup band yang banyak meyuarakan lagu bertema humanisme.

Banyak lagu grup rock legendaris yang bertemakan humanisme masih faktual dan kotekstual merepresentasikan realitas sosial yang sedang kita hadapi saat ini, seperti  lagu Balada Sejuta Wajah, Raksasa, Bla Bla Bla, Damai Yang Hilang atau Anak Adam.

Seperti pada lagu ciptaan Donny Fattah, berjudul “Anak Adam”; Kau dan aku, kita semua anak Adam / Datang dari satu rahim / Namun kini kita saling mendendam / Ini semua karena faham. Dan itupun kini beraksi.

Seperti saya jabarkan di buku “God Bless and You: Rock Humanisme”, bagaimana kita saksikan hanya lantaran beda pendapat, beda paham dan beda pilihan politik, kita akhirnya saling hujat, saling fitnah, bahkan sampai menjurus ke arah persekusi. Dan kita pun terpolarisasi olehnya.

Paling tidak dari salah satu lagu rock humanisme God Bless berjudul “Anak Adam” ini bagaimana pemerintah di bawah kepemimpin Presiden Jokowi merespon nyanyian “Anak Adam” yang hingga kini terus bergema.

Di mana gema nyanyian “Anak Adam” menyulut api sikap intoleransi baik dalam kehidupan keberagamaan maupun sendi-sendi kehidupan sosial lainnya.

Celakanya lagi, gema nyanyian “Anak Adam” ini sebagai bentuk pembenaran diri baik atas nama pribadi, kelompok, golongan, atau bahkan ada upaya politisasi kepentingan politik pragmatis yang dimainkan oleh elit politik demi kepentingan kekuasaan.

Bila gema nyanyian “Anak Adam” ini tak henti-hentikan digemakan bukan tidak mungkin bisa menjadi peretak harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika.   

Sebagai presiden yang juga digelari Presiden Rock Indonesia, pastinya Presiden Jokowi paham betul dalam apa makna pesan yang tersurat dan tersirat dari nyanyian rock humanisme God Bless berjudul “Anak Adam”. Semoga!

* Alex Palit, citizen juranalis Jaringan Pewarta Independen “Anti Hoax”, penulis buku best seller “God Bless and You: Rock Humanisme” penerbit Elex Media Komputindo (2017)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini