Bukan hanya di pencak silat, di semua cabang olah raga Eric memberikan pelayanan berkualitas sama. Singkatnya, Eric Tohir telah memaksa kita melompat kelas melalui penyediaan fasilitas di GBK yang memenuhi standard dunia
Sekaligus kualitas penyelenggaraan perhelatan AG yang menjamin ‘sportifitas dan fairness’ yang merupakan roh dari Olah Raga.
Ini tidak lepas dari pribadi Eric Tohir yang mempunyai minat khusus (passion) ke Olah Raga dengan keterlibatannya sebagai atlit basket, Ketua PBSI dan ketika mengembangkan bisnis tetap terkait dengan dunia Olah Raga.
Tidak saja mengakuisi klub sepakbola Italia F.C. Internazionale Milano (Inter Milan) tetapi ia juga pemilik klub sepakbola Amerika, D.C. United dan NBA Philadelphia 76ers.
Kita bersyukur Eric balik ke Indonesia tidak tergerus standard lokal tetapi malah melakukan transformasi, alias mendorong kita naik kelas dalam berolah raga dan menyelenggarakan perhelatan olah raga.
Sehingga, akankah dia juga akan mengusung misi transformasi dalam tugasnya sebagai Ketua TKN dari Koalisi Kerja Indonesia di pemilu 2019?
Haqul yakin, IYA! Dia tidak mau merusak reputasinya sebagai pribadi yang berintegritas di masyarakat dunia yang kelak merusak pula kesempatan dan peluangnya di dunia bisnis (dan politik?).
Salah satu pertimbangannya tentu terkait kepribadian Jokowi dan motto KIK yaitu Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata yang sejalan dengan etos kerja personal Eric Tohir.
Sebagaimana di olah raga, TKN KIK akan dipimpinnya dengan mengedepankan prinsip-prinsip sportifitas, fairness dan basis prestasi/kinerja.
Dia akan menyusun sistem yang transparan, basis teknologi, alat verifikasi/justifikasi dari berbagai kinerja Jokowi selama menjadi presiden. Dia tidak akan melakukan kampanye atau propaganda politik tanpa bukti dan data.
Pemilih dan pengamat akan terpaksa untuk berpikir rasional dan mengembangkan dan memperpanjang nalar tanpa melupakan kegembiraan dari pesta demokrasi.
Gaya Eric yang demikian sebenarnya memaksa para pemimpin parpol di KIK untuk melakukan pendidikan politik di darat dengan strategy yang sama yaitu, berbasis kinerja dan mencerdaskan.
Gaya kampanye yang demikian akan disukai oleh kelompok millenial dan para pemilih di cluster lain yang menginginkan kualitas demokrasi membaik.
Hanya adu nalar berupa tarung ide dan gagasan dari konsep hingga program untuk memajukan kesejahteraan - l yang akan membawa Indonesia ke kondisi berkemajuan.