News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Bangsa yang Terbelah

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Besar UI melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019). Dalam aksinya tersebut, mereka menuntut kepada KPU dan Bawaslu untuk bertanggung jawab atas keutuhan NKRI. Tribunnews/Jeprima

Bagaimana jika proporsi penduduk yang pro people power dan yang kontra berimbang?

Dari sinilah tragedi kemanusiaan itu bermula. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Martin Luther King Jr "Movement that changes both system and its people are revolution. But movement that only changes the people is a revolt".

People power yang sukses akan merubah tatanan masyarakat dengan sistem politik baru. Tetapi gerakan sosial yang gagal merubah sistem, maka ia adalah pemberontakan.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah gerakan kedaulatan rakyat murni karena akumulasi keputusasaan dan harapan, bukan karena mobilisasi tepatnya politisasi dari elit-elit partai yang berebut kue kekuasaan?

Saya teringat apa yang diungkapkan oleh seorang penulis dan aktivis politik kelahiran Lithuania Emma Goldman bahwa "the most violent element in society is ignorance".

*) Dosen Sosiologi Fisip Unhas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini