Oleh: Rudi S Kamri
TRIBUNNEWS.COM - Saya berkesempatan makan siang dan berbincang banyak hal dengan sosok yang baru saya kenal.
Namanya Suhendra Hadikuntono, seorang pria sederhana dan rendah hati, suami tercinta dari sahabat saya, Kezia Kharisma.
Berbincang panjang lebar dengan beliau tentang sepak bola dan masalah kebangsaan, membuat saya terpaku dan tercenung. Kok masih ada sosok seperti ini di Indonesia, ya?
Kesan saya tentang Suhendra adalah manusia langka yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.
Tidak ada ambisi apa pun. Beliau hanya ingin berbuat sesuatu untuk negeri tercintanya.
Dengan kecukupan materi yang dimilikinya saat ini, Suhendra hanya ingin menghabiskan sisa umurnya untuk mengabdi buat bangsa dan negara.
Siapa sosok Suhendra?
Pria lulusan University Kebangsaan Malaysia ini merupakan pemilik beberapa perusahaan multinasional yang bernaung dalam bendera Indo Sarana Prima Group yang bergerak di bidang security, parking, fumigasi, plantation, furniture, dan PT Indo Cetta Prima, salah salah satu perusahaan “unicorn” di Indonesia.
Pria santun kelahiran Medan 50 tahun lalu ini sengaja menghindari sorotan media massa dalam setiap aktivitasnya.
Dia selalu bekerja dan berkarya dalam senyap. Tapi apa yang telah dilakukan untuk negeri ini membuat saya geleng-geleng kepala. Mari kita simak beberapa kisahnya.
Mencegah Pemerintah Indonesia Diadili di Mahkamah Internasional
Kisah keterlibatan Suhendra dalam kasus ini bermula saat dimintai tolong oleh sahabatnya Duta Besar Vietnam di Indonesia pada akhir 2013.
Pemerintah Vietnam protes keras kepada Pemerintah Indonesia atas ditahannya 90 warga negara Vietnam di Kepulauan Anambas yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.