Prof. Dr. Taruna Ikrar (International School of Biomedical Sciences, Pacific Health Sciences University, California, USA; Co-Founder Neuro-Leadership Indonesia)
PENDAHULUAN
Kita telah berada dalam era global, era digital, era revolusi industri ke- 4 nan canggih dan modern. Kenyataan ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Dalam era global ini, batas-batas antar negara perlahan akan pupus, sehingga terjadi perpindahan barang, jasa, modal, manusia, teknologi, pasar, dan semua hal antar negara dengan mudahnya.
Baca: Solusi Bibir Pecah-Pecah, Coba Tips Praktisi Kesehatan Andrew Weil MD Ini, Mudah!
Demikian pula terjadi globalisasi dalam berbagai sektor yang mengarah pada pasar bebas yang tidak bisa dihindari oleh semua Negara di dunia, termasuk di antaranya Indonesia. Dalam era globalisasi ini, terjadi perpindahan teknologi, informasi dan seterusnya. Dalam konteks globalisasi mempengaruhi perubahan di semua sektor, termasuk di bidang kesehatan. Bahkan kita telah memasuki dan telah diberlakukan Asean Free Trade Area (AFTA).
Dalam bidang kesehatan tersebut, mengalami pergeseran dramatis dari penyakit akut ke kronis, tentunya akan berdampak pada pergeseran strategi pelayanan kesehatan, yang di masa lalu diutamakan pada segi pengobatan kuratif akan bergeser ke tingkat pencegahan atau preventif kemudian dilanjutkan ke tingkat pengobatan kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini ditandai dari perubahan besarnya tingkat mobilitas dan mortalitas penyakit-penyakit tertentu. Dari penyakit infeksi ke penyakit-penyakit degeneratif, berupa penyakit cardio-cerebro-vascular Diseases, Diabetes, Kanker, dan kelainan degeneratif lainnya.
Selain itu, perkembangan ilmu kedokteran terkini berupa deteksi dan diagnosis penyakit, sudah sampai ke tingkat molecular dan genetic, setelah rampungnya Human Genome Project (HGP) pada manusia).
Penemuan-penemuan terbaru yang memfokuskan pemahaman patogenesis, patofisologi, dan pengobatan ke tingkat molekular genetic, stem cell dan regenerative medicine akan menjadi tren masa depan. Kedokteran regeneratif merupakan pelopor kesehatan masa depan. Kondisi ini telah menempatkan perkembangan pesat di bidang biomedis pada titik puncak dari sebuah ledakan kemajuan.
212 Ilmu pengetahuan di seluruh dunia dan akan berdampak sebagai sebuah revolusi perawatan kesehatan masa depan. Obat-obat regenerative akan mengarah pada penciptaan BioHybrid yang sepenuhnya berasal dari unsur jaringan dan organ biologis yang dapat menggantikan atau meregenerasi jaringan dan organ yang rusak oleh penyakit, cedera, atau kelainan bawaan.
Selanjutnya di masa depan akan dapat diprediksi bahwa kedokteran regeneratif akan menjadi revolusi perawatan medis. Bidang ini merupakan buah dari perpaduan teknik jaringan dan multidisiplin ilmu pengetahuan seperti biologi, biokimia, fisika, kimia.
Kedokteran regeneratif adalah bidang interdisipliner yang benar-benar baru yang sangat menjanjikan secara nyata dan realistis dalam meregenerasi kerusakan jaringan dan organ dalam tubuh hidup; melalui teknik-teknik yang merangsang reparasi perbaikan organ atau penyembuhan secara mandiri. Kedokteran regenerative juga dipercaya oleh para ilmuwan dapat menumbuhkan jaringan dan organ secara in vitro (di laboratorium), serta aman untuk ditransplantasikan ke tubuh yang mengalami kelainan.
Teknologi revolusioner ini memiliki potensi untuk mengembangkan terapi penyakit yang sebelumnya mustahil untuk diobati. Contoh berbagai penyakit regeneratif yang sangat sulit diobati: kanker, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, dan osteoporosis dan cedera tulang belakang, serta kebutaan retina.