News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Lutfi JW: Artis Harus Kendalikan Diri Agar Naik Harga Diri Kendalikan Kata-kata Agar Naik Wibawa

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lutfi JW

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perseteruan antara  artis NM dan seorang pengacara ES yang sempat viral itu kian memanas terlebih dengan aksi saling lapor.

Seperti yang diketahui perseteruan ini berawal saat N memarahi ES di salah satu program televisi. Sikap N ini mendapat perhatian khusus dari seorang Pengamat Prilaku Selebritis yakni Lutfi JW.

Lutfi demikian panggilan akrabnya memberikan pandangannya terkait aksi NM terhadap ES

"Itu adalah sebuah pola prilaku yang tidak bagus. Perilaku yang berulang-ulang akan menjadi budaya. NM ini beberapa kali mempunyai kasus dengan artis lain. Dan N menghadapinya dengan cara yang hampir sama yaitu cara yang ekstrim, terutama dengan ES baru baru ini. Menurut saya itu sangat kurang etis. Orang biasa pun kurang etis apalagi dia seorang public figur. Terlebih lagi dilakukan di sebuah program acara televisi Nasional yang ditonton seluruh Indonesia," papar Lutfi JW.

Sebagai seorang public figur, Lutfi JW mengatakan harus bisa menjadi figur yang bisa di Idolakan. Selain diidolakan juga dianut oleh penggemarnya, terutama dan secara umum oleh generasi luasi seluruh Indonesia.

"Tetapi dengan pola prilaku seperti itu, sebenarnya yang rugi pertama kali adalah NM sendiri. Karena kita akhirnya melihat kok NM secetek itu pengendalian emosinya. Apalagi yang dimarahin adalah orang tua yang dalam posisi orang tua itu tidak melakukan serangan," jelas Lutfi yang kenal dekat dengan beberapa kalangan selebritis ini.

Lutfi juga mengibaratkan perseteruan NM dan ES seperti sebuah pertarungan tinju.

"Andaikan itu dalam pertarungan, NM bagaikan petinju yang kalap lalu dengan segala kemampuannya menyerang sedangkan ES itu bisa dianggap sebagai promotor lawan. Logikanya begini yang petinju itu kan NM dan mantan suaminya, sedangkan ES adalah promotor sang suami. Tapi pengacara adalah profesi yang tidak bisa disalahkan karena membela klien dalam hal ini mantan suaminya," tutur Lutfi.

Di kesempatan yang sama Lutfi juga memaparkan kalimat yang dilontarkan oleh NM terhadap ES mempunyai tiga kelemahan mendasar.

"Nah kalimat yang dikatakan NM itu punya tiga kelemahan. Pertama kelemahan tempo dan irama, nadanya terlalu kencang dan iramanya terlalu cepat. Yang kedua kelemahan konten atau isi kalimat. Kalimatnya berisi umpatan lumayan kasar dan kurang berbobot. Yang ketiga kelemahan konteks. Dia tidak terkendali hingga salah orang dan salah tempat, yang harus diserang kan mantan suaminya dan tidak di forum terbuka. Tiga hal ini mengindikasikan bahwa maaf kata, pengendalian diri NM lemah. Dia lebih cenderung mengandalkan emosi dibandingkan etika. Public Figur itu berkorelasi dengan etika kalau dimata khalayak. Artinya walau dimata hukum itu dia tidak bersalah kalau sikapnya seperti itu pandangan orang banyak terutama kalangan well educated lebih membela ES. Memgapa? karena sikap seperti itu seperti menutupi kesalahan. Tentu saja yang rugi NM," papar Lutfi.

"Selain NM, yang dirugikan kalangan artis juga. NM kan sering muncul di televisi maka khalayak mempunyai pemikiran bahwa kok artis begitu amat yah. Pihak ketiga yang rugi adalah anaknya NM. mengapa? karena kan banyak orang menilai si anak lewat perilaku ibunya. Pada prinsipnya, saat kita melakukan kekerasan verbal di depan publik maka yang dirugikan itu bukan hanya diri sendiri, namun teman seprofesi, dan juga keluarga dalam hal ini anaknya NM," jelas lagi.

Masih di kesempatan yang sama Lutfi juga memberikan pandangannya dalam ilmu komunikasi dan ilmu prilaku tentang sikap NM.

"Dalam ilmu komunikasi orang yang ngomongnya kasar dan cenderung menyerang posisinya lebih rendah dari yang di serang. Kapasitas intelektual dan elite nya dipertanyakan. Itu bukan dari kalangan Orang elite. Karena orang elite itu ngomongnya teratur santun dan elegan. Sedangkan dalam ilmu prilaku, prilaku yang cenderung mudah emosional dan menyerang orang ini bisa dibilang prilaku animal insting yakni menyerang atau berlari. tidak menggunakan kemampuan human being," tegas Lutfi.

"Saran saya kepada NM dan artis lainnya kendalikan diri agar naik harga diri, kendalikan kata-kata agar naik wibawa, kendalikan emosi agar tidak menghancurkan prestasi. Itu kuncinya. Untuk merubah hal itu perlu kemauan yang kuat, usaha yang berkesinambungan, dan lingkungan yang mendukung. Kendalikan emosi, NM masih muda dengan potensi yang bagus. Carilah orang-orang atau role model untuk mengubah prilaku dan juga banyakin piknik. Yang lebih penting dari semua itu, minta maaf yang Efeknya akan menguntungkan image NM," ujar Lutfi yang juga seorang pengamat prilaku dan komunikasi kreatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini