Pengelola GBK justru selalu menjadi korban. Di satu sisi wajib bekerja di atas regulasi, tapi, di sisi lain mereka tahu bahwa dunia olahraga termasuk Kemenpora wajib dilayani.
Saatnya
Adalah Zainuddin Amali, meski tidak banyak yang tahu kiprahnya di dunia olahraga, sekali ini saya apresiasi dengan ditunjuknya politisi Golkar itu di kursi Menpora.
ZA, begitu sapaannya, memang tidak sekaliber R. Maladi, Menteri Olagraga (1960an). Tapi inilah Menpora kedua yang memiliki basis olahraga.
Selama ini, paling tidak sejak Abdul Gafur, 1984 hingga Imam Nahrawi 2014, para Menpora itu basisnya kepemudaan. Jadi, saya tidak heran jika para menteri itu menomerlimakan dunia olahraga.
Kita tahu, sebagai menteri dengan basis organisasi pemuda, maka kepemudaan yang ditaruh terdepan. Dengan begitu, maka politik praktislah yang paling kental.
Jadi, tidak keliru jika saat ini kita berharap banyak pada ZA untuk memajukan dunia olahraga. Kita memiliki sumber daya yang luar biasa.
Bahkan saya tak ragu menyebut negeri kita adalah ladang yang subur untuk dunia olahraga. Hanya saja selama ini belum digali dengan baik dan benar.
KONI, KOI, Cabor, atlet dan pelatih, adalah kumpulan ladang subur itu. Jika dirawat dengan benar, maka panen yang akan dipetik sedemikian dahsyatnya. Namun selama ini cenderung dibiarkan begitu saja.
Para pendahulu, maaf nih, bukan hanya membiarkan, tapi juga seperti menikmati terjadinya 'perseteruan' di antara mereka. Yang paling menonjol perseteruan KONI dan KOI yang mengakibatkan terjadinya dualisme dan tarik-menarik berkepanjangan.
Tidak hanya KONI dan KOI, di beberapa cabor juga terjadi perseteruan.
Yang paling fantastis adalah PSSI. Tahun 2010, kekisruhan juga melanda PSSI. Kekusutan disitu jadi panjang, lebih dari setahun. Juga akibat kementerian terkesan membiarkan. Bahkan, maaf, sepertinya justru berada di belakang pihak tertentu.
Nah, kedepan, hal ini tidak boleh terjadi lagi. Kita kawal Menpora yang baru, yang memiliki basis olahraga dengan baik ini untuk selalu berada di atas kebenaran.
Kita kawal Menpora untuk terus menjaga marwah olahraga nasional. Kita jaga Menpora yang baru ini untuk tidak tergoda dengan hal-hal yang pragmatis.