Ada banyak taktik dan strategi untuk mencapai sasaran ini, mulai dari forum, media sosial, content marketing, buzzer, SEO (search engine optimation) dan lainnya.
Namun, pembahasan kali ini, akan menitik beratkan pada strategi SEO.
Mengoptimalkan ORM dengan Strategi SEO adalah strategi atau teknik untuk mengoptimalkan sebuah website di situs mesin pencari, misalnya hasil pencarian Google (SERP, search engine page result).
Seperti diketahui, saat ini kita sudah masuk era ZMOT (Zero Moment of Truth), di mana netizen akan mencari informasi, referensi, atau rekomendasi di mesin pencari Google, sebelum mereka memutuskan sesuatu.
Begitu juga dengan nama korporasi/Anda, yang bisa divonis miring dari hasil pencarian.
Coba bayangkan, jika netizen mencari informasi dengan kata kunci nama korporasi/Anda di mesin pencari Google, kemudian hasil pencariannya adalah banjir kritik, komplain, tudingan, dan informasi atau review negatif.
Nah, Tim ORM akan mengimplementasi strategi SEO dengan menyiapkan 10 artikel di digital asset (blog atau website yang sudah optimal).
Kemudian, kesepuluh artikel tersebut akan dioptimalkan dengan strategi SEO white hat (strategi SEO yang mengikuti algoritma Google), tentunya dengan menggunakan keyword negatif (kata kunci yang memunculkan informasi atau review negatif di halaman satu Google).
Goal atau objektif utama dari strategi ini adalah agar hasil pencarian negatif yang sebelumnya muncul di halaman satu, akan pindah ke halaman dua atau ke belakang.
Kini, posisinya di halaman satu Google dikuasai berita positif kita karena 10 artikel yang sudah dioptimalkan sukses menggeser berita negatif dengan strategi SEO.
Kesuksesan Tim ORP ini ditentukan kemampuannya menggeser konten negatif ke halaman dua atau di halaman yang lebih belakang lagi.
Begitu juga soal kecepatan waktu menjadi hal yang menentukan. Semakin cepat munculnya konten positif di halaman satu Google, tentu akan semakin sukses.
Manajemen Reputasi Pasca Krisis
Badai sudah berlalu, atau krisis sudah berhasil dilalui jika langit sudah menjadi bersih. Tidak ada lagi polusi udara yang kotor berisi sampah-sampah pengganggu.
Artinya, di dunia online sudah memuat konten-konten positif, di Google halaman 1 tidak ada lagi berita-berita negatif yang mengganggu reputasi korporasi/Anda.
Meskipun demikian kita harus waspada, terkadang ada krisis susulan.
Tim Komunikasi dan Tim ORP harus tetap siaga dan berjaga-jaga untuk antisipasi jangan-jangan ada tsunami susulan ataupun gempa susulan.
Setelah situasi dan kondisi dipastikan aman dan krisis pun sudah berhasil dilewati, kini saatnya korporasi/Anda melambungkan lagi reputasi koporasi/Anda, termasuk semua merek produk dan jasa korporasi.
Tim Komunikasi kini beralih strategi, yang semula lebih banyak menangkis karena diserang krisis, kini proaktif melakukan ekspansi pencitraan untuk memudahkan tim marketing menembus pasar dan melebarkan sayapnya.
Tim Komunikasi menjadi garda terdepan untuk menjalankan program-program Marketing Public Relations (MPR) atau Marketing Communications (Marcomm).
Sementara itu Tim ORM juga tetap eksis mengawal dan mengimplementasikan program-program Internet Marketing (IM).
Tim ORM akan mengibarkan semua berita positif merajai dunia internet.
Begitu juga merek korporasi dan produk-produknya diupayakan maksimal merajai situs mesin pencari dan mendominasi halaman 1 google.
Semoga sukses.
(*) Budi Purnomo S.IKom, M.IKom adalah praktisi media dan komunikasi.