OLEH : MANUMAYASAISHAQ, Pegiat Literasi Sejarah di Pati
WARGA sekitar Dukuh Kemiri, Desa Sarirejo, Pati, Jawa Tengah menyebut gundukan tanah di tengah lahan telantar milik warga adalah makam Mbah Josari.
Menurut kesaksian warga dari dulu di lahan itu ada sebuah makam, yang pernah dikeramatkan mereka yang mengetahui riwayat makam tersebut.
Kondisinya sekarang sudah tidak terurus, dan hanya tinggal segunduk tanah tanpa batu nisan dan ditumbuhi pepohonan.
Ada tanaman pisang yang tampaknya tidak sengaja ditanam warga atau sang pemilik lahan tersebut.
Sekitar 6 tahun lalu Pak Drs Djoko Wahjono dan Pak Asib, keduanya pegiat literasi di Pati menerima laporan warga Sarirejo.
Keduanya tergabung di Yayasan Arga Kencana Pati. Menurut warga bernama Jumadi, ia menceritakan riwayat gundukan yang diduga makam.
Keterangan lain diperoleh dari juru kunci makam Desa Sarirejo. Makam itu disebut makam Mbah Josari.
Makam itu persis berada di belakang lahan keluarga almarhum Hadi Sudarmo, mantan petinggi Desa Sarirejo era 1950-an.
Djoko Wahjono dan Asib menyebut keberadaan makam tersebut tak terawatt. Di lokasi dulu malah ada kolam lele yang dibuat warga setempat.
Sekarang kolam lelenya sudah tidak ada. Mengingat nama Mbah Josari, nama ini ada kemiripan dengan tokoh Babad Pati yang bernama Raden Bagus Menak Josari.
Menurut Babad Pati, Raden Bagus Menak Josari adalah putra Judhopati Adipati Paranggarudo.
Apakah Josari ini nama lain Rejosari? Menurut Djoko Wahjono, kedua nama itu memang berkaitan.
Nama Josari singkatan dari Rejosari. Sedangkan dukuh Kemiri ada di desa Sarirejo,. Agaknya nama desa ini diambil dari kebalikan nama Rejosari atau Josari tersebut, dari nama Raden Bagus Menak Josari.