5. Mempunyai kehendak yang kuat untuk menaikkan kualitas kepribadiannya.
6. Berwawasan luas yang didukung oleh budaya literasi yang tinggi.
7. Berpikiran maju dan mampu mengantisipasi tuntutan kemajuan jaman.
Pemahaman nasionalisme dapat dilihat dari beberapa pendekatan sebagai berikut. Pertama, pendekatan ekonomi, dalam arti negara tidak boleh tunduk dan tergantung pada kaum kapitalis asing.
Kedua, pendekatan politik, yakni negara perlu konsisten pada sikap ketidakberpihakan pada blok tertentu, tetapi harus netral dalam arti sesuai dengan sikap non bloknya.
Ketiga, pendekatan pertanian, dalam arti negara wajib memiliki ketahanan pangan dan tidak menggantungkan benih pada negara lain.
Keempat, pendekatan budaya, dalam hal ini negara tidak boleh terlindas pada arus budaya asing yang masuk ke dalam negeri.
Kelima, pendekatan pertahanan keamanan, dalam arti negara perlu melindungi wilayah negara secara penuh, sehingga tidak lagi terjadi pencaplokan wilayah pulau oleh negara lain. Keenam, pendekatan sosial, negara dan warganya wajib berusaha mencapai tingkat peradaban yang tinggi dan menghormati hak asasi manusia.
Perspektif sosial
Indonesia bisa menjadi negara maju kalau kualitas SDM nya meningkat seperti kata Presiden Jokowi.
Dalam tulisan pendek ini, saya akan membatasi diri untuk membahas dari pendekatan sosial khususnya dari sisi perspektif perilaku.
Negara kita memiliki Pancasila yang berisi sistem nilai yang bisa kita jadikan pedoman berperilaku agar peradaban bangsa kita semakin tinggi, yang pada akhirnya akan membawa kita pada tahap kemajuan, menjadi negara yang masuk dalam golongan negara maju.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjalani perintahNya, serta beribadat sesuai dengan ajaran agama yang kita anut.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dengan memperlakukan orang lain berlandaskan rasa cinta kepada sesama, menjauhi sikap yang merendahkan martabat orang lain, serta mengesampingkan sentimen premodialisme.