News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Manfaat Berlibur dan Berkah Alam Kita

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Spot baru wisata alam Obelix Hills di kawasan perbukitan Prambanan selatan. Spot ini menyuguhkan panorama alam dataran rendah Klaten dan perbukitan di sekitarnya.

Dari Gua Sriningsih, kami menempuh jarak 8 km dengan waktu tempuh 15 menit. Jalan memang cukup sempit dan berliku dari arah Sriningsih.

Oblix Hills adalah lokasi wisata baru, soft opening baru dilaksanakan 5 Mei 2021 lalu. Sebelumnya, lokasi wisata baru itu, saya ketahui lewat postingan teman di FB.

Lokasinya berdekatan dengan Candi Ratu Boko, Candi Ijo. Sesampai di lokasi, kami dihadang petugas yang menarik uang sebesar Rp 5.000 untuk ongkos parkir.

Kemudian menuju lokasi parkir. Kamipun lalu berjalan menuju arah pintu masuk. Di sini protokol kesehatan dijalankan. Disediakan tempat cuci tangan dan ada petugas yang mengukur suhu badan.

Setelah itu kami membayar tiket masuk di loket yang disediakan. Setiap pengunjung dikenai beaya Rp 15.000.

Sembari berjalan memasuki lokasi, kami melihat souvenir shop di sisi kiri. Di sana terpajang beberapa kerajinan tangan berupa tas wanita, makanan kecil dan cosmetics produk skin care centre yang cukup besar dan terkenal.

Saya memang tahu dari postingan teman tadi, lokasi wisata itu dimiliki oleh owner skin care tadi.

Tidak lama setelah kami berjalan, nampak 2 space yang menjorok yang dipagari kaca, tempat kita menikmati pemandangan dan mengambil gambar.

Di sini kami antri dengan pengunjung lain, supaya jarak fisik tetap terjaga. Pemandangan yang disuguhkan sungguh indah, alami, mengagumkan hati saya.

Dari sana bisa kita lihat juga, bahwa di bawahnya terdapat coffee shop dan resto yang dipayungi dengan entah material apa yang berwana putih, menambah keindahan pemandangan yang kita dapat.

Setelah puas mengelilingi lokasi wisata yang memaksa untuk naik turun tangga, kamipun berniat makan siang.

Namun niat itu kami urungkan sebab pengunjung di resto cukup banyak. Akhirnya kamipun memutuskan makan siang di tempat lain.

Sambil berjalan, di dalam mobil kamipun berdiskusi. Saya lebih dulu membuka diskusi itu dengan kalimat , “ Sayang ya, tempat yang begitu bagus tetapi tidak dikelola Pemda setempat. Seandainya dikelola, maka akan ada pemasukan bagi APBD, mengingat lokasi itu potensial mendatangkan uang”.

Suamipun menimpali ,“ Iya negara tidak hadir di sana”. Sayapun kemudian teringat kembali beberapa lokasi wisata lain yang dikelola oleh perorangan pemilik modal, seperti pantai Indrayanti, Heha Sky View dan beberapa tempat lain sebagai akibat ketidak hadiran negara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini