Oleh: Deni Nuryadin
TRIBUNNERS - Sejak program GCZ (Gerakan Cinta Zakat) digulirkan oleh BAZNAS, telah banyak memberikan pengaruh positif pada ekosistim pengembangan philantrophy Islam di Indonesia.
Program GCZ masih akan terus bergulir dan dalam waktu dekat GCZ akan masuk kampus "Goes To Campus" selain sebagai upaya literasi memberikan pengetahuan tentang hal ihwal zakat, infaq dan sedekah kepada masyarakat akademis dari para narasumber yang kompeten dan telah berpengalaman di pengelolaan lembaga amil.
Penulis meyakini bahwa moment ini dapat memberikan mnafaat luas manakala kerjasama dari pihak akademis, praktisi lembaga amil dan lembaga usaha dapat terealisasi
Kesempatan ini dapat pula dijadikan bentuk sinergitas 'three parthied (antara tiga pihak) yang lebih luas antara lembaga amil, lembaga akademisi dan lembaga dunia usaha yang menggunakan konsep pemberdayaan sosial (capacity buiding) khususnya dalam kerangka kerja philantrophy Islam.
Baca juga: BAZNAS Jabar Beri Bantuan Beasiswa ke Santri Berprestasi Bina Insan Mulia
Pengembangan sinergitas antara lembaga amil dan lembaga akademisi dapat meliputi beberapa bidang diantaranya adalah:
Di bidang pendidikan, beberapa perguruan tinggi kini telah memiliki program studi pilihan seperti konsentrasi zakat dan wakaf, maka kesempatan ini bagi anak muda yang ingin berprofesi amil muda professional bisa menggali ilmu kampus dan ilmu dilapangan yang sarat dengan praktek nyata.
Di sisi lain lembaga amil dapat mengambil manfaat dari kerjasama ini berupa mendapatkan beberapa calon sumber daya insani amil muda yang memiliki integritas, semangat serta professional,
Dalam rangka menunjang kedua manfaat tadi dapat terealisasi maka lembaga amil dapat mengambil peran dengan memberikan subsidi silang biaya perkuliahan berupa beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun memiliki minat yang tinggi dalam menekuni studinya pada program studi zakat dan wakaf.
Program ini bisa dimodifikasi dengan ikatan dinas dimana bagi penerima beasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengabdi berkarya pada lembaga amil pemberi beasiswa.
Menurut penulis kegiatan ini menjadi strategis sebagai penyediaan dan kaderisasi tenaga amil, mengingat saat ini profesi sebagai tenaga amil masih banyak dikerjakan oleh tenaga yang telah berusia di atas 50 tahun. Langkah ini juga sebagai upaya pencerahan bagi anak muda berprestasi untuk berkiprah dan berprofesi sebagai tenaga profesional di lembaga amil.
Manfaat lain bagi dunia usaha dari kerjasama tiga pihak adalah bahwa dunia usaha dapat menjadikan kesempatan ini sebagai kegiatan kesholehan sosial bagi masyarakat dari perusahaan atau dengan kata lain Corporate Social Responsibility (CSR). Dunia usaha dapat pula menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqohnya pada lembaga amil mitra yang telah bekerjasama.
Bagi dunia usaha dalam menjalankan program CSR nya membutuhkan tenaga pelaksana dilapangan yang dapat di peroleh dari para mahasiswa yang notabene penerima beasiswa dari lembaga amil sedangkan dunia usaha dan lembaga lembaga amil serta dari para dosen pembina pengabdian masyarakat dapat berperan serta di bidangnya masing-masing dengan menjadi supervisi program dalam membina, mengarahkan dan memonitoring pelaksanaan program.
Pada ranah fungsi literasi maka para nara sumber yang berasal dari dunia usaha dapat berbagi pengalaman kepada dunia akademis pada program Gerakan Cinta zakat Goes To Campus. Pendidikan yang berbasis pengetahuan lapangan yang memilki sarat implementasi di dunia kerja.
Baca juga: Baznas Luncurkan Kurban Online untuk Mudahkan Masyarakat Berkurban
Sedangkan literasi yang bernara sumber berasal dari orang-orang pelaku sehari-hari dalam mengelola lembaga amil terlebih saat ini lembaga-lembaga amil zakat sedang berproses atau sedang bertransformasi menuju 'digital operation' dibutuhkan bagi mahasiswa jurusan zakat dan wakaf.
Kegiatan GCZ goes to campus memberikan manfaal lain, seperti bagi lembaga amil yang sudah berskala nasional dapat mendorong lembaga-lembaga akademis yang telah berkeinginan untuk memiliki unit lembaga amil di lingkungannya maka ajang ini dapat dijadikan momentum awal untuk mengkomunikasikan keinginan tersebut agar mereka mendapatkan pendampingan dan pembinaan proses persiapan sampai dengan berdirinya unit pelayanan zakat dimaksud.
Manfaat lain tidak hanya seputar di bidang pendidikan namun kerjasama dapat berlanjut pada bidang ranah lainnya, seperti pada bidang pengabdian masyarakat,
Contoh adanya kerjasama ini dapat berupa penyediaan infrastruktur fasilitas umum dan fasilitas sosial bagi masyarakat terpencil . Misal bagi daerah yang belum memiliki penerangan atau listrik. Berdasarkan hasil kajian dari lembaga akademis pada suatu daerah objek pengabdian dapat dijadikan bahan kelengkapan proposal program untuk diajukan kepada lembaga penyandang dana.
Contoh model pemberdayaan sosial bagi masyarakat berbasis pada kebutuhan mendasar pada wilayah objek pemberdayaan misal daerah yang kekurangan penerangan akibat listrik belum masuk.
Namun di daerah tersebut banyak sumber tenaga lain yang berasal dari aliran sungai dan air terjun kecil yang mengalir deras.
Di ranah ini peran dunia akademis sangat dibutuhhkan dengan menyediakan teknologi terapan yang merubah arus air melalui turbin yang digerakkan oleh kincir air dari arus sungai atau air terjun tadi menjadi energi listrik.
Sedangkan sumber pendanaan bisa berasal dari infaq dan shodaqoh perusahaan mitra kerjasama yang dibayarkan ke lembaga amil mitra. Lalu oleh lembaga amil akan diteruskan kepada masyarkat membutuhkan atau yang berhak.
Ilustrasi program di atas merupakan salah satu contoh program dari sekian banyak program pemberdayaan sosial yang dapat dilakukan dengan model kerjasama tiga pihak.
Dengan demikian Gerakan Cinta Zakat 'goes to campus' akan lebih memberikan manfaat luas bagi masyarakat manakala semua pihak mempunyai tujuan yang sama yakni berperan menjadikan seluruh bangsa Indonesia agar sejahtera melalui peran lembaga pholantrophy Islam. Semua upaya dilakukan dalam berkontribusi nyata memulihkan ekonomi bangsa ini untuk bangkit kembali.
Hal ini sejalan dengan harapan Wakil Presiden bapak Prof DR. Ma'ruf Amin agar para ilmuwan dan cendikiawan lebih berkiprah atau berperan dalam memberikan solusi terbaik dalam permasalahan bangsa dengan pendekatan solusi keagamaan. (The 2nd International Conference on Humanity Law and Sharia melalui konferensi video, Rabu, 23/6/2021).