Baca tanpa iklan
TIM JELAJAH KEBANGSAAN WARTAWAN-PWI telah memasuki kota Pangkal Pinang, Bangka.
Tepat pukul 00.20 dini tadi, Senin (1/11/2021), keempat penjelajah Nusantara ini, Yanni Krishnayanni, Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono dan Agus Blues Asianto memasuki lobi hotel Soll Marina, Bangka, dengan wajah lelah namun masih menampakkan candaan ringan ala bikers kepada petugas hotel yang berjaga malam ini.
Setelah menikmati perjalanan penyeberangan selama hampir 4 jam dari Tanjung Api Api, Palembang, tim Jelajah Kebangsaan Wartawan tiba di Pelabuhan Muntok, Bangka. Kala itu waktu menunjukkan pukul 18.20 hari Minggu (31/10/2021).
Tanpa menunggu lama, keempat unit motor kembali dinyalakan dan langsung meninggalkan pelabuhan.
Namun, sebelum dizinkan pergi, tim tetap harus menunjukkan bukti tes SWAB/PCR digerbang keluar pelabuhan.
Lagi-lagi keempat peturing ini mendapatkan privillage setelah disambut dan difasilitasi oleh petugas dari Dept. Perhubungan, bpk. Sutripto, tim dapat langsung menuju bibir kapal tanpa harus masuk dalam antrian dan menunggu lama.
Dengan privillage ini, dipintu keluar pelabuhan, keempat pemotor hanya perlu menunjukkan aplikasi peduli lindungi dan menscan barcode yang terdapat pada e-HAC.
Tujuan pertama mereka adalah mencari santapan malam, karena perut sudah tidak bisa diajak kompromi. Lagipula agar stamina keempat peturing Jelajah Kebangsaan Wartawan tetap terjaga.
"Warjo" atau Warung Ijo, menjadi tempat persinggahan keempat peturing ini sambil mempersiapkan perjalanan selanjutnya yang harus ditempuh sejauh 149 Km dalam waktu 2 jam 55 menit atau diperkirakan sampai di hotel tujuan pada pukul 21.18 Wib.
Tepat pukul 20.30 Wib, keempat pemotor kembali melanjutkan perjalanan menuju Pangkal Pinang.
Kembali sebuah perjalanan menembus kegelapan malam harus dilakukan, dengan sisa tenaga dan semangat yang ada, keempatnya tak menunggu lama, langsung gas menuju hotel tempat istirahat malam ini.
Agus Blues Sempat Hilang
Setelah melewati beberapa desa, tiba-tiba tim sempat kehilangan jejak Agus 'Blues' Asianto, yang ternyata sudah mulai merasa khawatir dengan ketersediaan bensin di tanki motor Kawasaki KLX 230 yang ditungganginya, padahal, dititik akhir perhentian di pom bensin desa yang dilewati oleh tim semuanya masih lengkap berempat.
Ternyata benar, suara klakson berkali-kali tadi adalah isyarat dari mas Agus yang ingin memberi tahu jika bensinnya sudah mulai tiris.