Apa yang terjadi sesungguhnya? Ha ha ha seperti “senjata makan tuan”.
Betapa tidak. Korspri Budi yang mengatur semua jadwal pertemuan Kepala BNPB, memiliki aturan, semacam term & condition. Setiap tamu Kepala BNPB, sejak era Doni Monardo, pasti akan mendapatkan pesan WhatsApp dari Budi.
Kurang lebih bunyinya: “Bapak/Ibu diterima tanggal sekian, pukul sekian. Harus menjalani swab antigen sebelumnya. Selama pertemuan dilarang melepas masker. Dilarang membicarakan pengadaan barang dan jasa, proyek-proyek.”
Rupanya –karena kebiasaan—ia pun mengirim pesan itu ke Doni Monardo. Karena itulah Doni langsung menuju ruang swab. Doni tidak keberatan dengan aturan yang notabene ia sendiri yang membuatnya.
“Nggak apa-apa Bud. Meskipun saya tadi baru PCR sebelum naik pesawat, tapi karena ini aturan, ya tidak masalah saya swab lagi,” kata Doni santai. Budi pun menarik napas lega.
Saat bersamaan, Kepala BNPB Suharyanto tiba di kantor. Masih mengenakan PDL (Pakaian Dinas Lapangan), sehabis acara di Mabes AD. Demi mengetahui tamunya (Doni Monardo) sudah berada di ruang swab, ia bergegas menyusul. Bahkan, Suharyanto menyaksikan saat Doni (dan saya) di-swab sebelum masuk ke ruang kerja Ka BNPB.
Sejurus kemudian kami sudah di ruang kerja Suharyanto. Point pertemuan seperti yang direncanakan: memberi ucapan selamat dan dukungan. Selebihnya obrolan abang-adik. Doni Monardo adalah lulusan Akmil 1985 dan Suharyanto lulusan 1989.
Dalam meniti karier sebagai prajurit, keduanya pernah berada pada ring-1. Doni Monardo, beberapa kali berdinas di Paspampres dan memuncaki karier sebagai Komandan Paspampres. Sementara Suharyanto yang merupakan lulusan terbaik Sesko TNI 2013, juga pernah menjabat Sekmil Presiden RI.
O ya, hari ini 26 Januari 2022, BNPB berulang tahun yang ke 14. Dirgahayu BNPB, tangguh menghadapi bencana, hadir gesit di setiap kesulitan rakyat.