News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pesantren Hadirkan Solusi Terbaik Saat Indonesia Hadapi Bonus Demografi

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH. Imam Jazuli

Sebagaimana diingatkan oleh Jenderal Sudirman, jika orang-orang baik itu diam, tidak melakukan sesuatu, maka kepemimpinan generasi ke depan itu akan dikuasi oleh orang-orang yang tidak baik. Ini logis. Bahkan jauh sebelumnya Sayyidina Ali bahkan sudah mengingatkan bahwa kebenaran yang tidak dikelola dengan baik itu akan dikalahkan oleh kejahatan yang dikelola secara jitu.

Dari kontek inilah Bina Insan Mulia 2 bertekad mengambil peranan pada kepemimpinan bangsa dari generasi muda ke depan. Tentu, karena nanti pemudanya adalah masyarakat baru yang berbeda dengan hari ini, maka sebagai ijtihadnya adalah kita perlu menyiapkan generasi yang berbeda (qaumun akhar).

Seperti apa kepemimpinan yang dibutuhkan di masa depan? Secara hakikat tentu hanya Allah yang tahu. Tetapi sebagai proses ijtihad, dan berdasarkan petunjuk wahyu, ilmu dan pengalaman, yang paling inti adalah pemimpin yang memiliki nilai-nilai kokoh di dalam dirinya. Nilai-nilai itu akan menghantarkannya untuk menjadi orang yang jujur, bertanggung jawab dan berhikmat kepada kepentingan umat dan bangsa.

Selain penguasaan nilai-nilai, pemimpin masa depan adalah orang yang punya penguasaan professional terhadap sumber daya alam kita. Kita memiliki banyak sumber daya alam, baik di lautan di udara dan di daratan, tetapi sampai hari ini dampaknya kepada kesejahteraan umat masih minim. Kenapa? Karena pengelolaanya ditangani oleh orang luar negeri.

Tentu kriteria pemimpin yang tidak bisa ditawar lagi adalah keperpihakannya pada dunia pesantren yang merupakan pendidikan berbasis Islam dan keutuhan NKRI dengan segala keragamannya. Intinya, pemimpin masa depan Indonesia adalah pemimpin yang berideologi, punya idealisasi, dan berkompetensi tinggi.

Pesantren perlu mengambil peranan penting dalam melahirkan para pemimpin tersebut. Inilah bentuk persiapan masa depan yang paling nyata.

*Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini