Doni Monardo menyaksikan itu semua dengan mata kepala sendiri. Ia bahkan tak ragu-ragu berenang di laut Enggano.
Saat menyusuri laut Enggano, menjelang merapat ke bibir pantai, Doni tiba tiba meminta pengemudi perahu mematikan mesin motor tempel. Seketika Doni melompat ke laut, berenang, merasakan langsung sensasi laut Enggano yang jernih.
Sekadar informasi, Doni Monardo sangat piawai berenang.
Bukan hanya renang di kolam, tetapi berenang di laut. Rasanya, belum ada anak buahnya yang mampu menyamai catatan waktu kecepatan berenang Doni Monardo.
Saat menjabat Pangdam XVI/Pattimura di Ambon, Doni terbilang rutin berenang di laut.
Bukan sekadar mengajak pasukannya berenang, tetapi setelah berenang dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah, utamanya sampah plastik yang ada di bibir pantai.
Itu artinya, ketika beberapa waktu lalu ia berenang di Enggano dan spontan memungut sampah plastik di bibir pantai, adalah sikap reflek.
Sikap reflek memungut sampah plastik, tidak saja tampak saat ia berenang di laut, tetapi ia lakukan dalam banyak kunjungan kerjanya. Baik semasa menjadi komandan satuan di lingkungan TNI, saat menjabat Kepala BNPB, hingga setelah purnawiran dan menjabat Ketua Umum PPAD dan Komisaris Utama Mind ID.
“Dengan bantuan pak Doni, saya yakin Enggano akan maju dan masyarakatnya lebih sejahtera,” ujar Camat Susanto.
Sekali waktu, ia sempat berbicara dengan nada berbisik kepada Doni. Maksud hati ingin agar putra kebanggaannya Sertu Try Febriansyah ditugaskan di Enggano.
Buru-buru Doni mengingatkan Susanto agar tidak berpikiran seperti itu. “Biarkan dia berkarier di militer dulu sampai perwira, setelah itu baru mengabdi di Enggano,” saran Doni kepada Susanto.
“Siap, jenderal!” jawab Susanto, sambil tertawa.
Ke depan, kita berdoa tak ada lagi kata SUSAH di pulau yang indah itu.
Tabik!
) *Egy Massadiah, wartawan senior, konsultan media, menulis sejumlah buku serta pembina Majalah “Jaga Alam”