News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pentingnya Intervensi Kebijakan Sebagai Daya Dobrak Selesaikan Masalah Gizi Buruk dan Stunting

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satria Yudistira Peneliti Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI)

Angka konsumsi susu yang rendah ini tentu membawa kepada satu pertanyaan besar bagi siapapun yang peduli dan tentunya pemerintah. “Kenapa konsumsi susu masyarakat bisa serendah itu, apa faktornya?”

Jelas, jika bertanya pada masyarakat, pada umumnya minum susu tidak menjadi kebiasaan karena harganya yang tidak bersahabat, apalagi di tengah gempuran Covid 19 dalam 2 tahun terakhir ini.

Di penghujung covid 19, saat perekonomian masyarakat berangsur pulih, perang Rusia-Ukraina turut menggempur harga bahan pangan termasuk di Indonesia.

Lagi-lagi, susu untuk anak menjadi dikesampingkan.

Yang juga perlu diwaspadai, pilihan mengganti susu untuk anak dengan jenis susu yang lebih ekonomis, susu kental manis misalnya. Alih-alih gizi anak tercukupi, malah meningkatkan resiko penyakit tidak menular (PTM).

Baca juga: Resep Nugget Wortel, Cocok Jadi Menu Makan Siang yang Enak dan Bergizi untuk Keluarga

Inilah alasan petingnya mengkaji permasalahan ini dalam sudut pandang sosio-ekonomi.

Support system untuk ibu yang memungkinkan mereka mengasuh anak tanpa beban, pemahaman mengenai gizi untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang gender dan usia, hingga bagaimana dukungan pemerintah terhadap kondisi perekonomian keluarga terutama keluarga dengan anak-anak di usia 1000 HPK. Jika BBM dan minyak goreng saja bisa di subsidi, kenapa tidak dilakukan untuk susu?

Intervensi kebijakan ini dirasa penting menjadi daya dobrak baru bagi pemerintah untuk dijadikan strategi demi menyelesaikan masalah stunting hingga ke akarnya.

Selanjutnya juga bersamaan dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa susu adalah penting dan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mengonsumsi susu termasuk masyarakat miskin dan juga ibu menyusui baik yang dapat meng-ASIhi dengan ekslusif, maupun yang tidak.

*) Peneliti Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini