Oleh Petrus Selestinus
Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mengapresiasi Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Johanis Asadoma.
Apresiasi itu disampaikan karena Kapolda NTT telah menurunkan tim investigasi menyelidiki alasan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menancapkan sangkur saat pertemuan masyarakat Kawa.
Termasuk tindakan mengancam wartawan TribunFlores.com Patrick Djawa di Nagekeo.
Respons positif Kapolda NTT Irjen Pol Johny Asadoma atas peristiwa itu menjawab aspirasi publik dalam persoalan pelayanan keadilan dan penegakan hukum.
Baca juga: Kompolnas Yakin Propam Tindaklanjuti Laporan Ancaman dan Penggelapan Barbuk Kapolres Nagekeo
"Sekali lagi kita apresiasi dan sangat melegakan kita semua, karena hal itu merupakan sikap mewujudnyatakan komitmen Irjen Pol Johanis Asadoma selaku Kapolda NTT beberapa saat setelah menerima tongkat komando untuk pimpin Polda NTT," kata Petrus Selestinus, Koordinator TPDI dan Advokat Nusantara.
Pihaknya juga mengapresiasi Polda NTT yang menerima laporan Dewan Pimpinan Daerah GMNI NTT atas tindakan dua oknum diduga dilakukan KH-Destroyer, yang menghalangi unjuk rasa menuntut pencopotan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata.
TPDI mendukung dan mengawal Laporan polisi yang dilayangkan oleh DPD GMNI NTT.
Tujuannya agar proses hukumnya berjalan secara terbuka dan fair, mengingat orang-orang yang diduga berselimut di balik KH-Destroyer dan mencoba memprovokasi Mahasiswa GMNI ketika akai demo berlangsung.
"Apa yang dilakukan oleh Polda NTT dengan menerjunkan tim Propam Polda NTT dan juga Propam Bareskrim Polri, menjadi bukti bahwa slogan Presisi Kapolri Jend Pol. Listyo Sigit Prabowo, tidak bisa diabaikan," ucapnya.