SEKUEL TERBARU dari audioseries Journal of Terror: Kelana Season ke-3 Audioseries karya penulis Sweta Kartika ini mulai dirilis hari Selasa (25/7/2023).
Journal of Terror: Kelana Season ke-3 merupakan salah satu konten audio terlaris yang paling banyak didengarkan di aplikasi Noice dengan mengangkat tema bergenre horror.
Di sekuel kali ini, audioseries Journal of Terror: Kelana telah dilengkapi dengan teknik binaural audio pada seluruh episodenya melalui efek suara 3D untuk menghadirkan pengalaman mendengarkan konten audio yang lebih nyata.
Selain di Journal of Terror: Kelana Season 3, binaural audio telah diterapkan oleh Noice pada beberapa judul konten audioseries-nya seperti Segenap Harta Dibayar Nyawa, Menanti Hari Berganti, Romansa 72, Dunia Tanpa Matahari dan banyak lainnya.
Saat ini Noice telah memiliki lebih dari 100 judul katalog audioseries dengan total lebih dari 2,000 episode dari beragam genre seperti horror, komedi, fantasi, thriller, adult romance, hingga docuseries yang tidak hanya diproduksi secara mandiri tetapi juga berkolaborasi dengan penulis-penulis lokal berbakat serta berbagai platform storytelling dan pemberdayaan kreator lokal seperti KaryaKarsa, Novelme, Salihara Line Webtoon, Bumilangit Entertainment dan banyak lainnya.
Selain itu, Noice juga berkolaborasi dengan banyak public figure dan musisi seperti Afgan, Raisa, dan Kevin Julio untuk menghadirkan konten audioseries. Genre horror sendiri merupakan konten yang paling banyak digemari oleh para pengguna Noice.
“Implementasi penggunaan binaural audio telah menjadi standar yang diterapkan di seluruh konten audioseries di Noice dan sejauh ini kami mendapat respon yang sangat positif dari pengguna karena fitur ini memberikan efek suara yang sangat realistis dan imersif, terlebih jika didengarkan melalui earphone. Sejak awal diluncurkan pada season pertama, Journal of Terror: Kelana dengan keunikan cerita khas lokalnya telah meraih antusiasme yang tinggi dari para pengguna Noice khususnya penikmat konten horror. Hadirnya season ke-3 yang dilengkapi dengan binaural audio akan menambah sensasi menegangkan di dalamnya & sangat mind blowing. Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus menghadirkan ragam konten berkualitas yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Chief Business Officer (CBO), Noice, Niken Sasmaya.
Lewat kekuatan narasi dan efek suara yang hadir di tiap cerita, audioseries memberikan sebuah theatre of mind yang membawa tiap pendengar untuk berpetualang dalam imajinasi mereka tanpa batas. Imajinasi yang muncul di benak tiap-tiap pendengar mungkin akan berbeda-beda karena tidak dibatasi oleh dimensi dan ekspektasi visual yang umumnya terjadi di kala menonton film ataupun konten hiburan berbasis visual lainnya.
Binaural audio sendiri merupakan sebuah teknik pengembangan kualitas suara untuk merepresentasikan cara telinga manusia menerima suara. Jika menggunakan earphone, titik suara yang diterima dalam binaural audio tidak hanya terasa dari sisi kanan dan kiri, namun secara psikologis, suara tersebut akan terasa 360 derajat dari segala sisi.
Journal of Terror: Kelana Season 3, Mengangkat Kultur & Klenik Khas Sunda
Audioseries Journal of Terror: Kelana Season 3 bercerita tentang petualangan Prana, seorang remaja yang memiliki kemampuan astral untuk melihat arwah dan makhluk halus, saat menjalani program KKN (Kuliah Kerja Nyata) bersama 12 orang temannya di Kampung Cilambayung, Jawa Barat.
Awalnya proses KKN berjalan lancar di kampung yang indah itu, namun lama kelamaan ada berbagai kejadian aneh yang menimpa para anggota KKN. Prana yang sudah ditutup mata batinnya akibat tragedi di masa lalunya pun terbata-bata meraba benang misteri di kampung itu, sehingga ia bekerjasama dengan Nawang, salah satu anggota KKN yang juga seorang anak indigo. Dari pengungkapan dan perjalanan mereka berdua, barulah diketahui bahwa Kampung Cilambayung adalah kampung pesugihan.
Plot audioseries Journal of Terror: Kelana Season 3 didukung oleh riset yang dilakukan oleh Sweta Kartika selaku penulis yang selalu menerapkan cerita budaya nusantara di berbagai karyanya. Pada season ketiga ini, Sweta membahas tentang kultur dan klenik Sunda yang kental dengan mengangkat daerah selatan Sukabumi sebagai latar cerita yang dinamai secara artifisial sebagai Kampung Cilambayung.
“Saya ingin mengangkat daerah Jawa Barat agar pendengar bisa mengeksplorasi khazanah latar budaya Sunda di dalam cerita horor, baik dari sisi eksplorasi musiknya, cara tuturnya dan juga kearifannya. Pengembangan ceritanya pun sangat detil berdasarkan riset yang saya lakukan mulai dari mempelajari proses KKN, mengenal struktur desa di Jawa Barat, hingga mengembangkan banyak karakter keprofesian di dalam plot cerita. Di sisi lain, teknik binaural audio yang diterapkan oleh Noice sangat mendukung plot cerita untuk season ketiga Journal of Terror: Kelana ini sehingga bisa menghasilkan efek suara yang sangat realistis seperti suara decitan burung, sensasi di dalam hutan dengan suara orang yang sedang berlari di belakang, dan banyak aspek lainnya yang membuat audioseries ini menjadi sangat unik dan berbeda," papar Sweta Kartika, penulis Journal of Terror: Kelana.
Selain plot menarik dengan mengangkat cerita klenik yang selalu menjadi favorit masyarakat Indonesia pada umumnya, Journal of Terror: Kelana juga didukung oleh para pengisi suara (Voice Over/VO Talent) berbakat seperti Sigi Savero, sebagai pengisi suara karakter Prana dan Pretisya Rahmani, pengisi suara karakter Nawang, dan masih banyak lainnya.
Di season kali ini, Noice melakukan kompetisi VO talent untuk mendapatkan pengisi suara karakter ‘Nawang’ yang diikuti 113 peserta se-Indonesia pada periode 12-22 Juni 2023. 3 besar finalis dari kompetisi ini melalui proses live voting di Noice Live untuk menentukan siapa pemenangnya yang dilakukan selama 24 jam non stop. Para pengguna Noice melakukan voting dengan cara mengirimkan sticker virtual gifting di Noice Live room tersebut. Total peserta yang bergabung di room Noice Live tersebut mencapai lebih dari 300 orang dan Pretisya berhasil menjadi pemenangnya.
“Audioseries merupakan vertikal konten audio yang paling banyak didengarkan di Noice setelah podcast. Tentunya hal ini merupakan sebuah peluang menarik yang bisa dimanfaatkan oleh para konten kreator, termasuk di dalamnya para VO talent lokal untuk bisa berkarya di audioseries," jelas Niken.