Kiranya dapat dilakukan dengan mengambil beberapa langkah untuk menerapkan beberapa strategi berikut:
(1) Identifikasi keunggulan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pendidikan berbasis asrama;
(2) Pengembangan kurikulum yang terintegrasikan dengan nilai-nilai lokal, budaya, dan keahlian khusus yang relevan dengan pendidikan kejuruan;
(3) Kerja sama dengan pemerintah daerah terkait alokasi anggaran, dukungan infrastruktur, dan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan berbasis asrama di Indonesia.
Kemudian, jika berkaca dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi di Inggris tentang keterlibatan dan kontribusi aktif perusahaan (dunia kerja) dalam pengembangan kurikulum di sekolah—sudah tentu pada masa selanjutnya Indonesia bisa turut serta mengadopsi dan dapat lebih menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja yang ada.
Bahwasanya, kian terbayangkan lebih gemilang untuk mencapai tujuan dalam upaya mempersiapkan SDM unggul sebagai penentu generasi emas Indonesia pada masa-masa mendatang, jika ada keterlibatan perusahaan dan berbagai elemen dunia kerja dalam keikutsertaannya untuk penyusunan serta pengembangan kurikulum di sekolah.(*)