News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Siapa Bisa Cegah Eksodus dari Jalur Gaza?

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Barat yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin pagi, 9 Oktober 2023. Militer Israel berjuang untuk mengusir pejuang Hamas dari kota-kota selatan dan menutup perbatasannya pada Senin. , saat mereka menggempur Jalur Gaza dari. (AP Photo/Adel Hana)

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Ratusan ribu, diperkirakan total 1,1 juta penduduk Palestina di bagian utara Jalur Gaza, dipaksa eksodus.

Militer Israel sudah memberi ultimatum, pemindahan itu harus dilakukan 24 jam sejak Jumat (13/10/2023) pagi.

Pengumuman lewat media sosial dan pamflet yang disebarkan Israel lewat udara telah dilakukan. Pamflet itu berjatuhan di wilayah utara Gaza yang semakin hancur.

Kepanikan muncul. Badan PBB memperingatkan kemungkinan terjadinya bencana kemanusiaan akbar atas eksodus paksa ini.

Menggunakan bagal atau keledai, gerobak, motor, mobil reyot, atau jalan kaki, beribu-ribu penduduk Gaza telah berpindah tanpa tujuan jelas ke wilayah selatan.

Baca juga: Skenario Konflik Sesudah Serbuan Hamas 7 Oktober 2023

Baca juga: Sejumlah Kesalahan Taktis Operasi Kelompok Hamas

Baca juga: Skenario Terburuk, Jalur Gaza Jatuh ke Tangan Israel

Kelompok Hamas sebaliknya, memaksa penduduk tetap tinggal di tempatnya masing-masing. Mereka menganggap ultimatum Israel propaganda belaka.

Dalam ultimatumnya, Israel meminta penduduk Palestina di Gaza berpindah ke bagian selatan enklave itu. Batasnya adalah Wadi Gaza.

Jika menggunakan batas ini, maka setengah wilayah Gaza di bagian utara akan kosong. Israel ingin memotong wilayah ini, membuat perimeter sangat lebar dengan perbatasan Israel-Gaza saat ini.

Apa yang akan terjadi? Militer Israel kemungkinan sangat besar akan segera menggelar invasi darat, membumihanguskan semua yang ada area yang ditinggalkan penduduk Gaza ini.

Meratakan area ini berarti akan menciptakan zona baru yang sangat lebar yang memisahkan permukiman Israel di selatan yang tadinya cukup dekat dengan Gaza.

Cengkeraman militer Israel akan semakin jauh ke selatan dari pesisir utara Gaza hingga mepet ke perbatasan dengan Israel di dekat Kibutz Kfar Berri yang pekan lalu diserbu Hamas.

Menguasai sepenuhnya Gaza mungkin butuh waktu lama. Karena itu Israel dalam jangka pendek ingin memotong wilayah utara Gaza, menciptakan area baru pengaman bagi negara mereka.

Lebar perbatasan Gaza dan Israel diperjauh dari kota-kota besar Israel seperti Sderot dan Askhelon yang mampu dijangkau roket Hamas.

Memindahkan 1,1 juta penduduk dari bagian utara Gaza ke selatan kini bukan pekerjaan mudah. Perlu lokasi dan pusat pengungsi baru, logistik, air, listrik, transportasi dan lain sebagainya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini