TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Sebuah kejutan akan diwujudkan Tucker Carlson. Sosok ini sangat popular di AS, sebagai presenter stasiun televisi besar Fox News.
Dia seorang kolumnis video yang sangat kritis, dan punya pandangan cukup konservatif. Kritik-kritiknya sangat tajam ke pemerintahan Demokrat, terutama belakangan ke Presiden Joe Biden.
Tucker Carlson mengumumkan telah mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin di sebuah lokasi di Moskow. Ini sejarah bagi media AS, dan media barat sejak perang pecah di Ukraina.
Bagi Vladimir Putin juga sejarah untuk pertama kalinya bersedia diwawancarai jurnalis barat, dan yang beruntung adalah Tucker Carlson.
Kehadiran Tucker Carlson terendus sejak kemunculan pertamanya di Bandara Moskow. Lalu muncul lagi saat ia menonton pertunjukan di Bolshoi Opera.
Spekulasi langsung mengarah, Carlson muncul di Moskow untuk menemui Vladimir Putin. Konfirmasinya ditayangkan di akun X-nya, Rabu (7/2/2024) WIB.
Baca juga: Gagal Depak Panglima Zalushny, Zelensky Lapor ke AS Keputusan Sudah Bulat
Baca juga: Mengapa Kiev Tembak Pesawat Rusia Angkut Tahanan Perang Ukraina?
Video pendek penjelasannya telah ditonton 94 juta pemirsa sejak tayang hingga Kamis (8/2/2024) WIB.
Isi wawancara Tucker Carlson dengan Vladimir Putin ditunggu banyak orang, termasuk elite politik militer AS dan barat.
Kekuatan wawancara ini tampaknya akan mengguncang perspektif masyarakat barat tentang jalannya perang di Ukraina.
Carlson dalam penjelasannya mengatakan, ia memutuskan mewawancarai Vladimir Putin untuk tugas profesionalnya, serta untuk memberi tahu orang Amerika tentang realitas konflik di Ukraina.
“Kami berada di Moskow malam ini. Kami di sini untuk mewawancarai Presiden Rusia, Vladimir Putin,” kata Carlson dalam video yang diposting ke platform X.
“Inilah alasan kami melakukannya. Pertama, karena itu tugas kita. Kami berada di bidang jurnalisme. Tugas kami adalah memberi tahu orang-orang,” lanjut Carlson yang telah keluar dari Fox News.
Menurut Carlson, kebanyakan orang di Amerika tidak mendapat informasi benar tentang konflik di Ukraina, dan tidak tahu apa yang terjadi di wilayah tersebut.
Konflik di Ukraina menurutnya adalah bencana kemanusiaan yang telah membunuh seluruh generasi warga Ukraina.