Di sisi lain, Tucker Carlson dianggap satu di antara segelintir komentator politik paling berpengaruh di AS, dan mampu mengartikulasikan suara asli kepentingan masyarakat AS.
Dia tidak pro-Rusia maupun pro-Ukraina, juga dalam berbagai komentarnya menyuarakan kritik sangat tajam atas campur tangan militer AS di Ukraina.
Sementara persoalan domestik AS jauh lebih membutuhkan perhatian dan dana, di sisi lain pajak rakyat AS oleh elite Gedung Putih dan Kongres AS digelontorkan untuk mendanai perang di Ukraina.
Dalam konteks inilah, Vladimir Putin melihat ada kesempatan sangat bagus lewat Tucker Carlson untuk menjelaskan posisi Rusia dalam perang Ukraina di hadapan masyarakat AS.
Vladimir Putin tidak melihat Tucker Carlson sebagai pribadi yang pro-Rusia, sekalipun pandangan-pandangannya banyak yang sejalan dengan Moskow.
Sebagai jurnalis yang kini bebas dan berkreasi lewat situs pribadinya TuckerCarlson.com dan media sosial, kita mungkin akan melihat wawancara yang fair dengan Vladimir Putin.
Tucker Carlson mungkin juga akan mempertanyakan isus-isu sensitif, dan kita akan melihat bagaimana Putin menjelaskannya di depan kamera.
Ini perkembangan menarik, yang bisa saja mengguncang masyarakat AS serta bakal mengubah pandangan dan dukungan mereka atas peran AS dalam perang di Ukraina.
Jaminan Elon Musk yang tidak akan menyensor hasil wawancara Tucker Carlson dengan Vladimir Putin, bisa meledakkan tayangannya di akun X, Kamis (8/2/2024) waktu Amerika.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)