News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pintarnya Strategi Iran Merebus Katak Israel dan Amerika di Timur Tengah

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal kargo Galaxy Leader yang diyakini milik pengusaha Israel berbasis di Inggris, dikawal kapal-kapal perang Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. Kapal itu disita kelompok Houthi sebagai bagian perlawanan terhadap Israel.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Konflik Timur Tengah belum mencapai titik didihnya. Namun gejala ke arah sana semakin signifikan melihat gaya provokatif Israel yang disokong AS dan sekutu baratnya.

Di Jalur Gaza, operasi khusus Israel telah mengubah lansekap kawasan itu jadi puing-puing. Serangannya membabibuta, tak kenal target sipil maupun pekerja kemanusiaan.

Di utara, di perbatasan Israel-Lebanon, pertempuran masih berlangsung sporadis. Israel belum benar-benar membuka front perang melawan Hizbullah.

Perkembangan cukup signifikan justru terjadi di Damaskus, Suriah. Israel diyakini menggempur komplek diplomatik Iran, menewaskan dua jenderal Brigade Al Quds Garda Republk Islam Iran.

Serangan udara ini menerbitkan kemarahan Iran, yang mengancam akan melenyapkan Israel dari muka bumi.

Tetapi seperti halnya pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, Iran tampak masih cukup bersabar dengan aksi pembalasannya.

Baca juga: Houthi Yaman Mengatakan Mereka Masih Memiliki Banyak Kejutan Militer Demi Mendukung Palestina

Baca juga: Hizbullah Bombardir Markas Komando Brigade Liman Israel di Jal Al Alam, Rudal Suriah Sasar Golan

Baca juga: Kataib Hizbullah Irak Klaim Sudah Siap Persenjatai Pejuangnya di Yordania untuk Melawan Israel

Kolumnis situs kritis The Cradle, Shivan Mahendraraja, memaparkan secara menarik apa yang tengah dilakukan Iran.

Shivan adalah anggota Royal Historical Society yang menempuh pendidikan di Universitas Columbia, dan memperoleh gelar doktor dalam bidang Timur Tengah dan Sejarah Islam di Universitas Cambridge, AS.

Menurutnya, mengingat Israel disokong kekuatan utama dunia, Teheran memilih cara lain, yang dalam sejarah perang asimetris dikenal sebagai strategi penuh kesabaran : merebus katak dalam panci.

Ini sebuah ungkapan untuk menggambarkan metode perang asimetris, dengan kawasan Timur Tengah sebagai kiasan untuk pancinya.

Sementara kataknya adalah AS dan anak emasnya, Israel. Bagaimana penjelasannya? Bagaimana Iran menjalankan taktiknya.

Strategi ini melibatkan Iran dan kekuatan-kekuatan ekstrateritorial yang jadi proksinya. Dua yang terpenting adalah Houthi Yaman dan Hezbollah Lebanon.

Strategi ini terinspirasi oleh legenda dan mungkin juga fakta yang mengatakan seekor katak yang ditempatkan di panci dangkal berisi air yang dipanaskan di atas kompor akan tetap bertahan di dalamnya.

Walau suhu terus meningkat, ia tidak akan melompat keluar. Bahkan semisal air perlahan mencapai titik didih dan membunuh katak tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini