Namun, implementasi teknologi ini harus disertai dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan agar infrastruktur tersebut dapat digunakan oleh tangan dan manfaat yang tepat, serta pengadaan yang transparan dan bebas korupsi.

Proses pengadaan teknologi canggih harus dilakukan memang telah dilakukan melalui tender terbuka yang kompetitif, namun perlu didukung dengan pengawasan berlapis oleh lembaga independen atau pihak ketiga, dan melibatkan lembaga anti-korupsi seperti KPK.

Untuk meningkatkan integritas, anggota Polri yang terlibat dalam pengadaan perlu mendapatkan pelatihan mengenai etika dan prosedur pengadaan. Kolaborasi dengan masyarakat sipil dan media juga penting untuk meningkatkan akuntabilitas dan mencegah korupsi, sehingga memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara optimal untuk menjaga keamanan dan ketertiban di negara ini.

Pada usia yang ke-78, usia yang sudah sangat mapan ini Polri harus mampu menjawab harapan masyarakat yang menginginkan kepolisian yang tegas dan profesional. Umur tersebut bukan umur kanak-kanak atau remaja. Polri harus memahami betul betapa kompleksnya tugas yang harus diemban.

Baca juga: Hari Bhayangkara ke-78, Gus Miftah: Polri Perbaiki Citra Pasca Kasus Sambo dan Teddy Minahasa

Dengan komitmen yang kuat untuk reformasi dan modernisasi, serta peningkatan kesejahteraan dan kompetensi anggota, Polri dapat menjadi institusi yang lebih profesional, akuntabel, dan terpercaya.

Polri juga harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan menghadapi berbagai tantangan dengan integritas dan komitmen yang tinggi. Hanya dengan demikian, Polri dapat memenuhi harapan masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. Selamat Ulang Tahun Kepolisian RI, masyarakat masih mempercayaimu! Jadilah contoh hidup bagi kami!

*) Penulis bekerja sebagai Auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan sekarang aktif di Departemen Politik dan Hubungan Antar Lembaga Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik, Ketua Bidang Lintas Iman Perkumpulan Alumni Margasiswa Republik Indonesia, Dewan Pertimbangan PMKRI Cabang Bogor dan pernah menjadi Wakil Sekretaris Lembaga Pengkajian Kebijakan Publik Pengurus Pusat Pemuda Katolik 2018-2021