Kebiasaannya ini akhirnya berlanjut hingga bangku kuliah.
Di kampusnya itu, Hamzah mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan bertindak sebagai ketua.
Pengalaman organisasi ini menjadi bekal baginya untuk terjun ke dunia politik.
Pada tahun 1965, ia kembali ke Pontianak dengan membawa gelar sarjana.
Selanjutnya, ia meneruskan kuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak dengan Prodi Ekonomi Perusahaan.
Selama berkuliah ini, Hamzah sempat menjadi asisten dosen dan terus meningkat hingga resmi menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.
Hamzah Haz dikenal sebagai sosok yang merintis karier politiknya dari bawah.
Bermodal dari aktif berorganisasi, ia sempat menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.
Ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.
Kemudian ia hijrah ke Gedung DPR/MPR di Senayan pada tahun 1971.
Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah terpilih secara terus-menerus menjadi anggota DPR mewakili PPP.
Ia akhirnya menjabat Ketua Umum PPP pada akhir tahun 1998-2007.
Sebagai anggota DPR, Hamzah adalah wakil rakyat yang lantang bicara tentang masalah moneter.
Khususnya mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).