TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Center for Uyghur Studies dan OIC Youth Indonesia, dua organisasi yang berperan pada isu kemanusiaan dan hak asasi manusia HAM), memulai roadtrip nasional dengan tema “Upholding Humanitarianism and Human Rights Amidst Islamophobia”.
Roadtrip ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya terhadap komunitas Muslim.
Selain itu dimaksudkan untuk mendorong solidaritas global untuk mengatasi isu Islamophobia.
Kegiatan roadtrip ini telah diawali dengan kegiatan seminar di Polita Pontianak pada 15 Juli 2024, bekerja sama dengan DPP IMM.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Surabaya pada tanggal 16 Juli untuk mengadakan diskusi dengan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma.
Acara juga telah berlangsung di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 17 Juli, diikuti oleh pertemuan dengan 25 perwakilan BEM di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli yang difasilitasi oleh BEM DIY.
Baca juga: 72 Peserta Wakil Indonesia Terima Program Pendidikan Agama Islam di Arab Saudi
Selama seminar, peserta mendengarkan paparan dari para ahli mengenai isu-isu terkini terkait pelanggaran HAM, Islamophobia, dan upaya-upaya untuk mengatasi tantangan tersebut.
Selain itu, diadakan diskusi interaktif untuk melibatkan peserta dalam merumuskan solusi dan aksi nyata.
Abdulhakim Idris, Direktur Eksekutif dari Center for Uyghur Studies mengapresiasi kegiatan ini.
“Roadtrip ini merupakan bentuk kepedulian anak-anak muda untuk terus menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia," ujar Idris, Senin (29/7/2024).
Adlan Almilzan Athori, Sektetaris Jenderal dari OIC Youth Indonesia percaya bahwa solidaritas global sangat penting dalam mengatasi isu Islamophobia.
"Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kami yakin dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan ini," ujarnya.