Apalagi ditambah bagian kepala (?) yang tidak terlalu jelas karena posisi menunduk (malu), maka praktis mayoritas masyarakat menyebut patung tersebut lebih mirip dengan spesies hewan jenis Microchiroptera (Kampret/Kalong/Kelelawar), dibandingkan dengan hewan jenis Accipitridae Aquila (Elang/Rajawali, yang mirip karena memang hewan Garuda/Jatayu hanya ada dalam mitologi saja).
Netizen juga banyak yang menyebut sebagai Rumah si Lord Voldemort, penyihir jahat dalam serial Harry Porter karya JK Rowling saking gelap dan mistisnya dipandang.
Tetapi sebenarnya selain Patung yang gagal total mepresentasikan sebagai Lambang Negara Garuda Pancasila tersebut justru ada hal lain yang sangat prinsip, yakni Konsep dasar desain IKN yang dulu sudah repot-repot diselenggarakan sayembara desainnya dan terpilih pemenang-pemenangnya, kini ternyata hasil sayembara tersebut tidak digunakan (?) dan malahan hanya dipakai konsep dari seniman NN juga.
Publik tentu masih ingat dengan konsep yang sangat bagus bernama "Nagara Rimba Nusa" yang justru telah resmi memenangkan Sayembara Desain IKN 2019.
Desain karya studio desain Urban+ inilah yang mengalahkan 755 desain lainnya, misalnya "The Infinite City" (Juara 2), "Kota Seribu Galur" (Juara 3), "Zamrud Khatulistiwa" (Harapan 1) & "Benua Rakyat Nusantara" (Harapan 2).
Konsep Nagara Rimba Nusa memiliki arti pemerintahan (Nagara), hutan (Rimba) dan pulau (Nusa) yang mengusung filosofi Tri Hita Karana (Alam, Manusia, dan Tuhan) yang di dalamnya terdapat elemen-elemen bangunan: Danau Pancasila, Plaza Bhinneka Tunggal Ika (Sila 1 Religi Nasional, Sila 2 Museum Peradaban Indonesia, Sila 3 Monumen Persatuan Indonesia, Sila 4 Plaza Demokrasi & Sila 5 Transit & pasar rakyat).
Selain itu ada elemen Trias Politika dengan axis pemerintahan yang sejajar, yakni legislatif & yudikatif (kiri dan kanan) serta Istana Negara (tengah) yang merangkul.
Kalau ingat kaos yang saya pakai dalam video statemen kemarin (Trias Corruptica), tentu ini merupakan sarkas dari yang sudah berubah jadi Executhieves, Legislathieves & Yudicathieves di Wakanda.
Namun ironisnya desain pemenang IKN yang awalnya ada Patung Adi Budaya, galeri nasional, Istana Negara (Beranda Astana, Masjid Astana) bahkan dilengkapi hutan bakau, kebun botani, hutan restorasi, hutan lindung, hutan biomass, hutan alga, Kota Mangrove, Eco-Wisata Hutan Hujan Tropis, Eco Wisata Orang Utan dan dirancang oleh 10 (sepuluh) arsitek yang berasal dari empat negara (Indonesia, Hong Kong, Singapura & Malaysia), yakni Sofian Sibarani, Ardzuna Sinaga, Rahman Andra Wijaya, Vincentius Hermawan, Winarko Hadi Susilo, Tedy Murtedjo, Scott Christopher Dunn, Li Xiao Qing, Poh Seng Tiok & Jason David Zlotkowski ini tampaknya sudah tidak dipakai (?) & hanya diganti dangan karya seniman NN saja spt sekarang ini.
Kesimpulannya, sekarang masyarakat (harus terpaksa) maklum akan ketidaksesuaian antara desain Patung Garuda Pancasila yang gagah sebelumnya & hanya bisa diwujudkan dengan patung (kelelawar menunduk), karena bahkan desain utama awal IKN "Negara Rimba Nusa" yang jelas-jelas sudah memenangkan sayembara & mengalahkan 755 desain lainnya saja bisa (di) kalah (kan) oleh seniman NN dalam impelentasinya ini.
Bahkan kalau mau diteliti lebih rinci lagi, hasil akhir Istana Garuda yang barusan dibangun inipun malahan sebenarnya sudah "kudet" alias kurang update juga, karena hanya terdapat 34 (tiga puluh empat) pilar di depannya yang dimaksudkan menunjukkan jumlah propinsi Indonesia.
Padahal semenjak 2 tahun lalu saja, berdasar UU No 14, 15, 16 th 2022, jumlah Propinsi Indonesia kini sudah berjumlah 38 (tiga puluh delapan) alias ada 4 pilar yang kurang/lupa dibangun, Ambyar.
Meski Ambyar, saya tetap semangat untukk mengucapkan "Dirgahayu 79 tahun Republik Indonesia, 1945 - 2024.
)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen - Jakarta, 17 Agustus 2024
Tambahan Catatan:
Setelah Upacara Bendera, pagi hari ini, Sabtu (17/8/24) jam 10.00 WIB akan berziarah di Makam salah satu Proklamator Mohammad Hatta di TPU Tanah Kusir bersama PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia).
Sesudahnya siangnya jam 14.00 WIB berziarah ke makam salah satu Putri Proklamator Ir Soekarno, yakni Rachmawati Soekarnoputri di TPU Karet Bivak bersama rekan-rekan Aktivis Pro-Demokrasi.