News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pangkostrad Mohamad Hasan dan Pangdam Jaya Rafael, Dua Jenderal Menulis Sejarah di Bibir Ciliwung

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di bibir Sungai Ciliwung, Cijantung Jakarta Timur, Minggu (25/8/2024) pagi dua jenderal duduk bersama. Mereka adalah Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan dan Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay. Dua jenderal yang sama-sama memegang tongkat panglima.

Letjen TNI Doni Monardo, abituren Akmil 1985, adalah Danjen Kopassus 2014 – 2015.

Pada 1998, Doni adalah Danyon 11 Grup 1 Kopassus Serang Banten berpangkat Mayor dan Hasan komandan kompi 113 Kalajengking berpangkat Letnan Satu.

Hasan masih ingat, perintah tugas pengamanan dari Doni saat kerusuhan Mei 1998.

Hasan dan kompinya ditugaskan ke kawasan Universitas Atmajaya Semanggi. Doni sendiri berada sekitar Kelapa Gading Jakarta Utara.

Doni Monardo wafat 3 Desember 2023.

“Dari beliau kami mendapat banyak ilmu kepemimpinan, gemblengan keprajuritan, dan cinta lingkungan hidup. Semua yang pernah digembleng almarhum, pasti cinta alam, cinta lingkungan. Karena itu, saya dan Rafael sepakat bikin syukuran 17 Agustus di tepi Ciliwung sambil melakukan aksi sosial. Semoga beliau tersenyum di surga,” papar Hasan, mengenang Doni Monardo.

Sedangkan, Mayjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya adalah teman seangkatan Hasan dan Rafael (1993).

“Kami dan almarhum Putu Danny sering ngopi di sini bersama teman-teman lain,” ujar Hasan.

Putu Danny wafat di medan tugas Papua pada 25 April 2021. Ia menjadi perwira Kopassus hampir sepanjang kariernya.

Danny kerap memimpin dan berbaur dengan bawahannya di lapangan secara langsung, bukan di pusat komando.

Saat wafat, pangkatnya Brigjen. Setelah wafat, ia secara anumerta menjadi mayor jenderal atas jasanya.

Novel Sejarah

Baiklah, sebelum melanjutkan kisah bersih bersih Ciliwung, saya teringat sebuah novel bertajuk “Di Tepi Kali Bekasi” yang terbit pertama tahun 1951.

Pengarangnya, Pramoedya Ananta Toer. Mengisahkan heroiknya para pejuang yang terhimpun dalam laskar maupun tentara rakyat berlatar belakang Karawang - Bekasi tahun 1945.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini