Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Analis Politik pada Konsultan dan Survei Indonesia (KSI)
TAK ada yang kebetulan di dunia ini. Semua "by design".
Paling tidak oleh Tuhan YME.
Termasuk rumah Prabowo Subianto.
Mengapa harus di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan juga di Bukit Hambalang, Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, pasti bukan sebuah kebetulan.
Di kediamannya di Kertanegara itulah, Presiden ke-8 RI yang akan dilantik MPR pada Ahad (20/10/2024) nanti melakukan audisi atau semacam "fit and proper test" kepada para calon pembantunya di pemerintahan mendatang, baik sebagai menteri, wakil menteri, atau pun kepala lembaga/badan, Senin-Selasa (14-15/10/2024).
Di kediaman lainnya di Bukit Hambalang, yang ia beri nama Padepokan Garuda Yaksa, Prabowo bersama wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka akan memberikan pembekalan kepada para calon pembantunya itu, Rabu (16/10/2024).
Entah mengapa jalan di depan rumah Prabowo itu, yang disebut sebagai rumah warisan orangtuanya, diberi nama Kertanegara.
Tapi memang nama-nama jalan di wilayah Kebayoran Baru banyak yang menggunakan nama raja.
Misalnya Jalan Wijaya, Jalan Brawijaya, Jalan Aditiawarman, dan Jalan Dharmawangsa.
Adapun Kertanegara adalah nama Raja Singasari yang bertakhta tahun 1268-1292.
Ia adalah raja ke-5 Singasari setelah Ken Arok (1222-1247) selaku pendiri, Anusapati (1247-1249), Tohjaya (1249-1250), dan Wisnuwardhana (1250-1272), sekaligus sebagai raja terakhir dan terbesar.
Dikutip dari berbagai sumber, Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, Bupati Gelang-gelang, kini Madiun, Jawa Timur, yang melakukan pemberontakan sekaligus meruntuhkan Kerajaan Singasari pada 1292 dengan alasan balas dendan.
Setahun kemudian, Raden Wijaya, menantu Kertanegara membunuh Jayakatwang, dan kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Majapahit pada 1293.