News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tanpa Strategi, Hilirisasi akan Menjadi Bom Waktu bagi UMKM di Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi UMKM - hilirisasi tak hanya dilakukan pada komoditas mineral tetapi juga nonmineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hilirisasi bisa menjadi peluang besar untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing namun, di sisi lain, hilirisasi juga dapat membawa tantangan dan risiko bagi UMKM.

3.Biaya Produksi yang Lebih Tinggi.

Proses hilirisasi dapat meningkatkan biaya produksi bagi UMKM. Pengadaan peralatan dan bahan baku tambahan, serta biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, dapat memberikan tekanan finansial tambahan bagi UMKM, terutama yang memiliki keterbatasan modal.

4.Dampak Lingkungan:

Hilirisasi bisa memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Proses produksi tambahan yang diperlukan dalam hilirisasi dapat meningkatkan jejak lingkungan UMKM dan berkontribusi pada masalah lingkungan seperti polusi udara, air, dan tanah. Seperti yang terjadi di Halmahera, Maluku Utara dampak hilirisasi nikel membuat masyarakat setempat terganggu, karna ada nya pecemaran udara, yg terjadi karna PLTU, kemudian sungai dan laut sebagai mata pencarian masyarakat setempat juga rusak oleh pengelolaan limbah yang tidak sesuai.

5.Risiko Kegagalan:

UMKM yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan proses hilirisasi atau menghadapi persaingan yang sengit mungkin menghadapi risiko kegagalan atau kebangkrutan.

Seperti era digital sekarang, masih banyak UMKM yang tidak bisa mengakses internet khususnya di pedesaan dan banyak juga UMKM yang beroperasi dengan tradisional. Hal ini bisa berdampak negatif pada stabilitas ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendukung UMKM dalam menghadapi tantangan hilirisasi.

Ini termasuk menyediakan akses ke modal, teknologi, pelatihan, dan dukungan kelembagaan yang diperlukan untuk membantu UMKM beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh hilirisasi.

Dengan demikian, hilirisasi dapat menjadi alat yang efektif dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang.
 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini